Lampung Selatan | redaksisatu.id – Saluran Sekunder dan Primer tidak berfungsi, ratusan hektar tanaman padi warga di Kecamatan Palas terendam air. (05/02/2022)
Setiap kali turun hujan deras, sawah warga dikecamatan Palas Lampung Selatan, selalu tergenang air, ketinggian air dipermukaan sawah bisa mencapai 100 cm.
Sejak Desember 2021 hingga awal Februari 2022 ini, setidaknya sudah empat kali sawah warga tergenang air.
Hal itu dipicu karena tidak berfungsinya saluran Sekunder dan Primer di tanggul irigasi yang ada diareal sawah tersebut, dan terjadi penyempitan tanggul serta pendangkalan dasar air.

Sehingga padi yang baru berumur 10 hari hingga 20 hari setelah tanam terancam rusak atau membusuk.
Saat wartawan redaksisatu.id menghubungi, Ketua Gapoktan Bali jaya Desa Baliagung, Kecamatan Palas, Dewa Aji Tastrawan, mengatakan,
Saat ini areal sawah anggota kelompoknya ada 80 hektar, semua terendam air, rata-rata baru berusia 15 –20 Hari Setelah Tanam (HST), ujarnya.
“Pendangkalan saluran sekunder dan primer sepanjang 6 km, yang melintasi saluran primer dengan hamparan pesawahan 300 hektare.

Luasan lahan sawah itu mulai dari Desa Kalirejo ke wilayah pesawahan Pematang Buluh Desa Baliagung,” kata Dewa Aji, Jum’at (04/02/2022).
‘Kelompok sudah berulang kali mengajukan normalisasi saluran primer dan sekunder kepihak, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Kecamatan Palas, tapi sampai saat ini bungkam tidak ada tindak lanjutnya, ujarnya melalui
Sementara itu, Plt. Kepala UPT. TPH-BUN Kecamatan Palas, Tarmijan menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan secara rill luasan tanaman yang terdampak banjir, baik dari Gapoktan, maupun para penyuluh.
“Sejauh ini, hanya baru sekadar informasi saja, kalau terjadi banjir dibeberapa desa tersebut separti Desa Bali Agung, Desa Pulo Jaya, Desa Bumi Restu, Desa Tanjung Jaya, Desa Bumi Asri dan Desa Mekar Mulya.

Untuk keseluruhan luas areal terdampak, belum mendapatkan data riil berapa luasnya yang terendam banjir,” kata dia melalui sambungan telepon
Disinggung permasalahan belum adanya respon terkait normalisasi saluran primer dan sekunder pihaknya, sudah berusaha dengan pihak Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Kabupaten Lampung Selatan, jelasnya.
Menurutnya wilayah palas mendapatkan jatah 2000 hektar untuk program SERASI pada tahun 2021, itupun sudah di setujui akan tetapi tidak tahu kenapa program itu di alihkan ke tempat lain, kata Tarmijan.
“Kami sudah berusaha akan tetapi semua kebijakan ada ditangan dinas TPH-BUN), kata dia lagi.
“Untuk yang ke-4 kalinya ratusan hektar tanaman padi diwilayah Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan, terendam air, sehingga dapat dipastikan musim tanam saat ini gagal panen.
“Sejauh ini baru mendapatkan informasi memang ada banjir di Desa Baliagung, Pulo jaya, Bumi restu, tanjung jaya, bumi asri dan mekar mulya, bebernya.
Untuk keseluruhan luas belum mendapatkan riil berapa luasnya yang terendam banjir,” kata dia melalui sambungan telepon.(RS/SW/Sai)