Kabupaten Limapuluh-Kota – Banyak pihak mendesak Safni Sikumbang untuk maju pada Pilkada Kabupaten Limapuluh-Kota th 2024 ini, Namun lelaki pengusaha asal Nagari Sariak laweh Akabiluru itu tidak serta merta menyetujui harapan itu. Lelaki 50 tahun yang dikenal rendah hati itu mengaku masih perlu waktu memikirkannya.
Diantara desakan itu datang dari pemuka adat, Ulama dan Bundo kanduang, yang disampaikan pada serangkaian acara yang mengundang Safni Sikumbang hadir, di Keacamatan Harau, Situjuah dan Akabiluru, baru-baru ini.
![Desak Maju Pilkada Safni Sikumbang Perlu Pastikan Dukungan 1 Desak](https://redaksisatu.id/wp-content/uploads/2024/01/Sayfni-Sikumbang-saat-diwawancarai-Wartawan-di-sela-sela-Acara-Pelantikan-Bakorsi-kab.-Limapuluh-Kota-di-Situjuh-Limo-Nagari.jpg)
Terhadap desakan untuk maju pada Pilkada itu, bagi Syafni Sikumbang, perlu pertimbangan yang jernih dan matang dalam memutuskannya. Safni Sikumbang yang akrab dipanggil Kulin dikampungnya, mengaku tidak mau terjebak oleh eforia yang didorong oleh sahwat ingin berkuasa. Kemauan itu, katanya haruslah berangkat dari keikhlasan untuk mewakafkan diri bagi kemaslahatan orang banyak,
Baginya “ Bupati itu adalah Amanah Allah, yang diberikanNya melalui pilihan orang banyak”. Pertanggungjawabannya, cukup besar terhadap Sang pemberi Amanah- yakni Allah Swt dan masyarakat. Jika Amanah itu bercampur dengan sahwat ingin berkuasa, petakalah yang akan diperoleh Masyarakat banyak dan diri sang penerima Amanah, jelasnya.
Keinginan untuk mengabdi saja belum cukup, “jika tidak disertai keikhlasan masyarakat Kabupaten Limapuluh-kota” yang mendukung dirinya untuk maju sebagai Cabup ( Calon Bupati ) pada Pilkada tahun ini, ujarnya.
Menjawab pertanyaan awak media sekaitan berita yang dilansir sejumlah media Sumatera Barat, tentang kesiapannya untuk mencalon pada Pilkada tahun ini, Safni tidak menampik. Dari pertanyaan Wartawan di sela acara Pelantikan Bakorsi di Situjuah itu bahwa ‘Saya siap mencalon, jika didukung oleh masyarakat’ ujarnya membenarkan.
Akan tetapi, seperti apa dan seberapa besar dukungan itu, tentu harus benar-benar dicermati dan terukur. Jika dukungan masyarakat dan desakan para pemuka adat, ulama dan Bundo Kanduang -yang diterimanya itu, cukup signifikan, “ tentu tidak alasan untuk menolaknya”. tegasnya pula.
Selaku pengusaha perkebunan, peternak Ayam dan Sapi, Safni Sikumbang, dirinya banyak melihat potensi kabupaten ini yang berpeluang besar untuk menyejahterakan masyarakat. Potensi tersebut perlu mendapat penanganan yang serius dan professional. Jika hanya ditangani secara serabutan, tentu potensi itu hanya memperkaya pihak pengusaha bermodal besar. Meski lahan dan usaha itu milik sendiri, masyarakat hanya sebatas penerima layaknya buruh bagi lahan dan usahanya tersebut.
Untuk mewujudkan tingkat pendapatan ekonomi kerakyatan, menurut Safni Sikumbang, diperlukan pembenahan sikap berpikir entrepreneur (jiwa pengusaha masing, tukasnya) bagi Masyarakat. Untuk mewujudkannya, sangat diperlukan bimbingan dan pelatihan pada masyarakat oleh tenaga professional yang benar-benar ahli di bidang masing