Jakarta I Redaksi satu.id – Perjalanan jauh, Sumbar- Jakarta dengan bus ANS,merupakan pilihan yang asyiik dan menyenangkan. Oleh warga Minang, Bus angkutan umum merupakan transportasi yang banyak diminati dewasa ini. Hal itu ditandai dengan banyaknya perusahaan yang membuka trayek ke Sumatera Barat. Diantaranya ANS, NPM, MPM, Palala, Miyor, Sambodo dan sejumlah Bus lainnya
Masing-masing perusahaan berlomba-lomba meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang memanjakan penumpang. Bahkan Bus ANS, menurunkan tarifnya di bawah tarif bus lainnya dari jurusan yang sama.
Hal yang paradok atau bertolakbelakang dengan upaya kompetisi antar perusahaan Bus itu, yakni pelayanan muat barang bawaan penumpang. Didukung oleh agen Bus ANS , terjadi praktek pemerasan terhadap penumpang yang membawa barang bawaan yang dimuat pada bagasi Bus.
Seperti yang dialami Mit, (52) . Dan AW, (65) Ash, (62) di terminal Koto nan Ampek Payakumbuh. Kepada penumpang bus ANS jurusan Jakarta, Bandung, Kru yang menyusun barang bawaan penumpang memmaksa membayar ongkos muat barang bawaan mereka . Tindakan itu didukung oleh Agen ANS inisial PJ, Rabu (31/7/2024)
Hasil pantauan awak media, aksi penekanan kru bus ANS itu kerap terjadi terhadap penumpang. Sikap kru yang memuat barang bawaan penumpang itu cenderung ke arah pemerasnan. Menaikreka meminta uang jasa pemuatan dengan nilai yang tidak masuk akal. Untuk menaikan dua koper pakaian dan satu kardus kerupuk balado, penumpang diminta bayar Rp 50 ribu. Jika ada penumpang yang hanya memberikan Rp 10 ribu sebagai uang kerajinan, Kru bersangkutan menolak dengan wajah kurang menyenangkan. Tidak jarang pertengkaranpun terjadi.
Tentu saja pelayanan di terminal demikian perlu menjadi perhatian oleh pihak perusahaan. Pengeluran dana besar oleh perusahaan terhadap pembenahan fasilitas Bus, akan sia-sia jika sikap personil supir, stokar dan kru lainnya tidak dibenahi .
Aksesoris , musik dan kebersihan di dalam bus, serta penurunan tarif belumlah cukup jika sikap dan pelayanan personil bus masih belum memadai secara menyeluruh,. Tentu saja kenyamanan penumpang, akan berkurang. Dan bisa-bisa pelanggan yang ada akan pindah ke Bus perusahaan lain, demikian ungkap E.Anwar, (64 ) salah seorang penumpang langganan ANS.
Seperti yang pernah dialami .E.Anwar dengan Bus ANS bebrapa bulan silam. Dirinya mendapat sikap kurang menyenangkan dari supir dan stokar. Pasalnya pihak supir tidak berkenan membawa barangnya, dengan upah angkut yang sangat kecil. Setelah dikonfirmasi Stokar kepada E.Anwar, ternyata pihak Agen ANS Payakumbuh, berbohong pada supir. Agen hanya memberikan 25 porsen pada Stokar/Supir dari jumlah ongkos barang yang dimintanya pada saya, ungkap Anwar.