Menjelang Ibadah Haji, umat muslim diseluruh dunia, bahkan negara Indonesia adalah negara terbesar, yang melakukan rutin setiap setahun sekali menunaikan Ibadah Haji.
Menunaikan Ibadah Haji tentunya hal itu menjadi landasan kita menuju sakral, dalam melaksanakan rukun Islam yang kelima, yakni menunaikan Haji. Seperti keluarga Ukay Santukay pria asal Kota Bogor.
Keluarga besar Ukay Satukay gelar acara halal bihalal dan doa bersama, untuk persiapan menunaikan Ibadah Haji. Bersama masyarakat dan doa bersama dengan tokoh agama, lingkungan dan lain sebagainya hadiri acara itu.
Ukay sapaan akrabnya, pria asal warga Kota Bogor, Gang H. Jain Rt 05/06 , Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada tanggal (5/5/24).
Dalam acara tersebut, dikediaman Ukay berlangsung penuh khidmat dan sakral, masyarakat hadir mendoakan untuk keberangkatan keluarga Ukay.
Sambut haru masyakakat, dari kerabat dan tetangga memberikan dorongan dan dukungan penuh agar senantiasa menjadi Haji yang mabrur dan menunaikan rukun Islam yang kelima.
Menurut Aceng salah satu tokoh agama, dalam acara tersebut. Ia memberikan bimbingan dan tausiyah kepada Ukay dan keluarga, disertai kerabat dan tetangga yang menghadiri acara halal bihalal tersebut.
Ia mengatakan selaku umat muslim, kita wajib turut memberikan sumbangsih dukungan doa untuk mereka, yang akan menunaikan Ibadah Haji.
Jadi hal inilah menjadi pondasi, bagi umat Islam dan bagi yang akan melaksanakan menunaikan Haji. Sesuai keimanan dan ketaqwaan, dilandasi dengan diri kita masing masing.
Saidi Hartono Ketua DPD SPMI Bogor Raya, mengatakan perihal mengenai Haji. Menunaikan Haji merupakan keistimewaan bagi setiap umat muslim.
Ia menambahkan, Islam dibangun atas lima prinsip dasar agama, yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Lima pokok mendasar ini disebut sebagai rukun Islam.
Rukun Islam ada lima, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan naik haji. Kelima perkara tersebut menjadi pembeda seorang muslim dengan umat agama lainnya.
عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ» رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمٌ
Artinya: “Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan Muhammadur Rasûlûllâh, menegakkan sholat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” (HR Al-Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16).
Penjelasan Rukun Islam dan dalil-dalilnya
Berikut penjelasan dan dalil-dalil yang mendasari kelima rukun Islam tersebut, seperti dihimpun berbagai sumber.
1. Mengucapkan syahadat
Syahadat adalah pengucapan dua kalimat syahadat, yang merupakan pengakuan dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah Swt.
Ini adalah langkah pertama dan paling fundamental menjadi seorang yang beragama Islam. Berikut dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Dalil tentang syahadat terdapat dalam surat Al-A’raf ayat 158, yang berbunyi:
قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا ࣙالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ ١٥٨
Qul ya ayyuhan-nâsu innî rasulullahi ilaikum jami anilladzi lahu mulkus samawati wal ardl, la ilaha illa huwa yuhyi wa yumitu fa aminu billahi wa rasulihin nabiyyil ummiyyilladzi yu’minu billahi wa kalimatihi wattabi’uhu la’allakum tahtadun.
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua.
Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak ada tuhan selain Dia, serta Yang menghidupkan dan mematikan.
Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak pandai baca tulis) yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya). Ikutilah dia agar kamu mendapat petunjuk.”
(***Red***).