REDAKSI SATU – Polda Kalimantan Barat mengerahkan sebanyak 510 personel Operasi Zebra Kapuas yang berlangsung selama 14 hari, berlangsung 17 hingga 30 November 2025. Operasi ini menyasar 10 jenis pelanggaran.
Operasi Zebra Kapuas 2025 ini ditandai dengan Gelar Pasukan Operasi Zebra Kapuas 2025, di Lapangan Jananuraga Polda Kalbar, pada Senin 17 November 2025.
Upacara Gelar Pasukan ini dipimpin langsung oleh Wakapolda, Brigjen Pol Roma Hutajulu, S.I.K.,M.Si, dan diikuti oleh Para Pejabat Utama Polda Kalbar, Forkopimda Kalbar, Stakeholder terkait dan Personel yang terlibat Operasi Zebra Kapuas 2025.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto dalam amanat nya yang dibacakan langsung oleh Wakapolda Brigjen Pol Roma Hutajulu menyampaikan bahwa Apel Gelar Pasukan ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiapan Personel.
“Apel Gelar Pasukan ini merupakan langkah awal untuk memastikan kesiapan dalam melaksanakan Operasi Zebra Kapuas 2025 yang akan berlangsung selama 14 hari, mulai 17 November 2025 sampai dengan 30 November 2025,” ujar Roma.
Ia menjelaskan, Operasi Zebra Kapuas 2025 ini memiliki dua tujuan utama, yaitu menurunkan jumlah kejadian serta totalitas korban kecelakaan lalu-lintas dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas.
Selain itu, agenda ini juga untuk mewujudkan Keamanan, Ketertiban, dan Kelancaran lalu-lintas (Kamtibcarlantas) serta menekan tingkat kecelakaan Lalu-lintas menjelang perayaan Natal 2025 dan tahun baru 2026.
Dalam kesempatan ini, Brigjen Pol Roma Hutajulu juga menyoroti angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kalimantan Barat sepanjang tahun 2025.
“Sepanjang kurun waktu 11 bulan, dari bulan Januari 2025 sampai dengan November 2025 di wilayah Kalimantan Barat telah terjadi 1.202 kasus kecelakaan lalu-lintas, menyebabkan 259 Orang korban meninggal dunia, 521 Orang korban luka berat, dan 974 orang Korban luka ringan, serta kerugian Materil kurang-lebih sekitar 6,1 Milyar Rupiah,” terang Wakapolda Kalimantan Barat.
Angka tragis tersebut menjadi fokus utama dalam operasi ini, terutama menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Berikut 10 jenis pelanggaran yang disasar. Mulai dari penggunaan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, bonceng lebih dari satu orang, pelanggaran batas kecepatan, tidak memakai helm SNI atau sabuk pengaman.
Termasuk menindak pengendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus, kendaraan overload-OD, balap liar, hingga knalpot tidak sesuai spesifikasi.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Dr Bayu Suseno, S.H.,S.I.K.,M.M., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Operasi Zebra Kapuas 2025.
”Kami mengimbau kepada seluruh Masyarakat Kalimantan Barat untuk mematuhi aturan lalu-lintas, mari tingkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas masyarakat Kalbar dapat meningkat signifikan, sehingga situasi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) dapat tercapai,” ujarnya.
Bayu menekankan, bahwa Operasi ini bukan semata-mata mencari kesalahan, namun untuk menyelamatkan nyawa dan menciptakan ketertiban di jalan raya, terutama dalam menyambut momen Nataru yang sebentar lagi tiba.
