REDAKSISATU.ID – Persiapan H-2 Temu Akbar Pasukan Merah-TBBR (Tariu Borneo Bangkule Rajakng) sudah mencapai 90 persen. Puncak acara ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pernyataan terkait persiapan acara yang akan diselenggarakan pada hari Selasa 29 November 2022 ini, disampaikan langsung oleh Ketua Koordinator Pelaksana Kegiatan Mei Christi saat dikonfirmasi langsung oleh media online www.redaksisatu.id Kepala Koordinator Perwakilan Kalimantan Barat, Minggu 27 November 2022, Pukul 14.50 WIB.
Menurut Mei Christi, rangkaian kegiatan ini sudah dipersiapkan beberapa bulan lalu. Bahkan persiapan di H-2 puncak kegiatan sudah mencapai 90 persen.
“Persiapan H-2 ini kita sudah mencapai 90 persen, mulai dari daftar tamu undangan, persiapan para talent, rapat dengan keamanan setempat dan khususnya dengan Protokoler Istana, semuanya kita di 90 persen,” kata Christi.
Puncak acara pada hari Selasa 29 November 2022, lanjut Koordinator Pelaksana, akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Beliau (Presiden Jokowi) akan didampingi oleh Bapak Kapolri,” ujarnya.
Acara dengan Tema: DAHAUPM BIDE BAHANA (Temu Akbar Pasukan Merah-TBBR), Masyarakat Dayak kurang lebih 15.000 orang khususnya yang tergabung dalam Pasukan Merah-TBBR akan mengikrarkan untuk mendeklarasikan pernyataan sikap bersama.
“Pertama, Mendukung Penuh Pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Kedua, Kita Mendukung Pemerintahan dan seluruh Kebijakan Bapak Presiden Ir. Joko Widodo hingga masa jabatan berakhir. Ketiga, NKRI Harga Mati,” terangnya.
Kenapa ada point NKRI Harga Mati, kata Christi, karena begitu banyak isu-isu tentang keadaan khususnya di daerah Perbatasan Kalimantan-Malaysia.
“Dimana, sering diisukan bahwa mereka ingin pindah Negara karena merasa dianaktirikan, merasa tidak ada pembangunan yang mensejahterakan mereka, hal-hal seperti itu. Inilah hal-hal yang kami counter, dalam artian seluruh keputusan baik demi kemasyhalatan umat yang utamanya untuk kebijakan-kebijakan dari Negara akan sangat kami dukung, apalagi kebijakan-kebijakan yang pro terhadap Masyarakat Adat khususnya kita Masyarakat Dayak. Seperti IKN, dibangun di Kalimantan Timur, yang penduduk aslinya adalah Masyarakat Dayak sama dengan kawan-kawan yang ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan lainnya,” ungkapnya.
Ketua Koordinator Pelaksana, Mei Christi berharap, point-point Aspirasi dari seluruh Masyarakat Dayak terkait masalah SDM dan Infrastruktur yang nantinya akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo dapat direalisasikan.
“Kami sudah menyiapkan satu buah buku berisi aspirasi dari seluruh Masyarakat Dayak yang sudah dirangkum. Isi buku Aspirasi tersebut terkait masalah Pembangunan SDM, anak-anak kita yang mungkin masih kekurangan dan kesulitan pasilitas pendidikan di daerah Pedalaman. Kuota khusus, TNI-POLRI, BIN, bagi anak-anak Dayak yang berprestasi,” harapnya.
Selain itu, lanjut Christi menyampaikan, Pembangunan infrastruktur, baik itu pembangunan jalan, bangunan fasilitas-fasilitas seperti jaringan internet dan telpon yang kita butuhkan saat ini. Untuk pengajuan anak-anak kita Dayak dari Pedalaman.
“Termasuk permasalahan Agraria,” pungkasnya.
Editor: Adrianus Susanto318