spot_img

Pesan KDM Hindari Bank Gelap BJB Solusinya

Redaksi Satu – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sapaan akrab dengan sapaan KDM, menyinggung persoalan Bank gelap terjadi beredar di Jawa Barat.

Menurut Gubernur KDM, peredaran Bank emok atau perbankan gelap, masih banyak ditemukan di wilayah Jawa Barat.

Gubernur Dedi Mulyadi pun tidak menampik mengenai hal tersebut, terkait keberadaan Bank gelap di Jawa Barat.

Meskipun masyarakat saat ini khususnya, di pedesaan-pedesaan banyak terjerat pinjaman dengan suku bunga yang bisa mencekik masyarakat.

Bank emok, kata Dedi, memberikan bunga bisa sampai harian, misalnya:

Jika warga meminjam pinjam Rp1 juta maka, uang yang akan diterima Rp900 ribu, karena Rp100 ribunya disebut sebagai biaya administrasi.

Keesokan harinya warga harus sudah mencicil lagi, degan total bunga 10 sampai 20 persen.

Kadang-kadang kalau kepepet ya mencapai 15-20 persen juga diberikan, ya mau gimana lagi kalau kepepet.

Dan itu terus bergulir terus menerus, kemudian nanti biasanya warga ini ketika ~ di bank emok dia enggak kebayar, dia bayar lewat bank keliling.

BACA JUGA  Pemikiran Kembalikan Bank Konvensional ke Aceh Melalui Revisi Qanun LKS Keliru dan Salah 

Ketika bank keliling enggak kebayar, dia bayar lewat bank MBK.

Jadi itu bayarnya berputar putar sebenarnya, “ujar Dedi dikutip Rabu (23/7/2025).

Bank emok, perbankan gelap dengan suku bunga mencekik yang membuat masyarakat terjerat utang.

BACA JUGA  Pergantian Nama RSUD Ciawi Menjadi Polemik

Satu warga Jabar, kata Dedi, bisa terjerat utang di empat bank yang berbeda-beda suku bunganya. Dengan kondisi tersebut,

Dedi menyampaikan ada beberapa hal yang nantinya akan diterapkan, kepada masyarakat Jabar.

Salah satunya diberikan cicilan nol persen bunga, di Bank BJB dengan bantuan langsung dari pemerintah provinsi.

BACA JUGA  Keluarga Korban Membawa Duka, Akibat Longsor Penambangan di Cirebon

Hanya saja rencana itu nantinya baru akan dilakukan uji coba, di salah satu kecamatan terlebih dahulu untuk kemudian di sebarkan ke daerah lainnya dengan metode serupa.

“Kami tidak akan menyebar dulu program itu di Jabar, tapi misalnya difokuskan di satu kecamatan sebagai pilot project.

“Bank BJB akan ngasih pinjaman, kemudian bunganya itu mendapat subsidi dari Pemprov Jabar.

BACA JUGA  Siapakah Dedi Mulyadi, Sosok Gubernur Jawa Barat Sebenarnya!!

Bunganya misalnya ini sudah ada sih, tapi kita lagi mau ngitung dulu, “ungkapnya

*Masyarakat Jawa Barat akan mendapat cicilan nol bunga, di Bank Bjb dengan subsidi dari Pemprov Jabar.

Perhitungan yang dimaksudkan Dedi yaitu; 

Bunga umum 5 persen yang biasanya, dikenakan kepada masyarakat yang meminjam uang.

BACA JUGA  Bebas Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Warga Pangandaran Jabar

Bagaimana caranya agar bunga tersebut ditekan menjadi 1 persen, setelah itu empat persen nantinya, akan dibayar oleh Pemerintah Provinsi Jabar ke Bank BJB.

Kalau umumnya bunga misalnya 5 persen sehingga mereka nanti menjadi 1 persen.

Sisanya, yang 4 persen-nya nanti disubsidi lewat bedeng APBD. Ini yang lagi kami siapkan dan kami akan pilih beberapa desa, dalam satu kecamatan.

BACA JUGA  Pencak Silat Piala KASAD-2 2024 Nasional Ini Komentar Jenderal Maruli

“Nantinya akan kami lihat pertumbuhannya dengan pinjaman itu, menyelesaikan atau tidak, “ucap dia.

KDM berencana menurunkan suku bunga pinjaman, dari lima persen menjadi satu persen untuk meringankan beban masyarakat.

Dedi melanjutkan, dengan biaya pinjaman yang ringan, maka masyarakat tidak akan terjerat utang di Bank emok.

BACA JUGA  Protes Warga Pasir Putih: Depok Kota Mati!!!

Kebijakan ini menurutnya berkaitan dengan pelarangan studi tur dan hal-hal lainnya, yang membuat orangtua harus berutang agar sang anak bisa mengikuti kegiatan piknik tersebut.

Kebijakan ini bagian dari membebaskan warga, dari kewajiban bayar sekolah.

“Begitu-kan cara  membebaskan warga untuk bayar studi tour. Membebaskan warga untuk anak-anaknya.

BACA JUGA  Camat Tenny Ramdhani Usulkan Perubahan Lewat Digitalisasi Informasi

Tidak ikut outing class, biaya perpisahan, biaya wisuda, “ucap Dedi Mulyadi akrab disapa KDM juga Bapak Aing.

“Nah, sebenarnya itu strategi saya untuk menekan agar, masyarakat Jabar tidak lagi pinjam untuk atas nama sekolah, “pungkasnya.

BACA JUGA  GOW Kota Bogor Prioritaskan Seni Budaya dan Batik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img