DEPOK | – Redaksi Satu – Warga Jalan Mawar Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan Depok, warga Pasir Putih melakukan protes” terhadap Pemkot Depok.’ dan warga mengatakan; Depok menjadi Kota Mati. Protes ini dari warga Rt 02, 03, RW 04 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, (11:00).
Menurut ketua lingkungan Baik RT maupun RW, Salahsatunya, Baban/Hambali selaku RW 04 dan Nebon Ketua RT 03, dari Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan,’. Ia mengatakan: warga saya sudah cape’, melihat kondisi banjir terus menerus tanpa di sebabkan oleh Hujan..!
Perbatasan penghubung Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Sawangan,. Ini yang terkena dampak akibat banjir. “Banjir berulang-ulang yang berada di lingkungan kami,” di Jalan Mawar, Kelurahan Pasir Putih, dari Kecamatan Sawangan.
Sebabnya turun banjir, dampak dari pembatasan TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir), yang terletak di Cipayung.
Kemudian Saluran Air Kali, yang tadinya lebar 10 meter, sekarang menjadi 3 meter. Disini sangat jelas,’ telah mengalami pergeseran tanah.
Saluran air tersumbat di susul adanya TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) Cipayung Depok di sampingnya. “Inilah catatan kami. Keluhan warga kami tidak di dengar oleh Walikota Depok dan jajaran bawahannya, Papar Baban dengan nada kesal~Nya.
Saya kira untuk apa Beko (Alat Berat) diturunkan dan berada dilokasi banjir, kalau banjirnya,’ tetap saja terjadi. DAN banjir ini bukan kali ini saja terjadi,’ akan tetapi sudah 4 Tahun seperti ini yang sudah jelas terlihat.
Bahkan pernah alami longsor dari Sampah, merayap kelokasi ini, sehingga menjalar dan terjadi penyumbatan terjadlah 7 Rumah hancur,’ dan bahkan Rumah Raib di lalap oleh banjir, sedangkan warga saya terkena dampak oleh longsor dan banjir itu.,, Ulas Baban.
Memang benar Pemkot Depok, telah memperhatikan yang terdampak 7 Rumah hancur,'” hanya sebatas di kontrakan dibiayai oleh Pemkot Depok.’ tanpa ada ganti rugi,,,’
Sampai kapan mereka mendapatkan ganti rugi Rumahnya..yang hancur ???
Warga kami sangat kecewa mendalam, dia sampai saat ini menderita, kehidupan sekarang tidak menentu.”Yang kami harapkan bersama warga kami: bangun saluran air kali di lebarkan seperti sebelumnya,’ disertai jembatan yang menunjang untuk lintasan penghubung jalan ini.. tambah Baban.
Baik Dinas PUPR maupun DLHK, Sekda, dan Idris selaku Walikota Depok, harus bertanggung jawab untuk warganya. Jangan jalan margonda saja yang diperhatikan,’ Baban menyerukan keluhannya. “Warga saya sepakat dilingkungan ini, menjadi; Warga Protes Depok Kota Mati.
Saya pikir bentuk protes dari warga, ini sangat berarti buat jajaran Pemkot Depok. Saya berharap pula Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pemerintah Pusat,” bahkan Bapak Presiden RI pun mau mendengar keluhan kami ini.
Editor : Saidi Hartono