BANTEN | redaksisatu.id – Kades (Kepala Desa) Kertaraharja mengaku diancam warga karena mangkraknya sejumlah pembangunan yang didanai dari Dana Desa (DD) pada tahap II dan III Tahun Anggaran 2021.
Kades ini mengaku diancam karena mangkraknya pekerjaan pengerasan Jalan di Kp Bahbul dan Jembatan di Kp Cipeuti serta DD Tahap III Tahun Anggaran 2021 pemasangan Paving blok di Kp Bahbul yang ada di wilayah Desa Kertaraharja Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Kepala Desa Kertaraharja, Azis Nursoleh mengakui bahwa ada sejumlah bangunan yang didanai dari Dana Desa Tahap II dan Tahap III belum dilaksanakan.
“Memang pembangunan jembatan di Kp Cipeuti belum dilaksanakan termasuk pengerasan jalan dengan ukuran 270 x 2,5 meter di Kp Bahbul belum dikerjakan, karena menunggu pengiriman material batu belah oleh supplier yang belum dikirim karena terkendala hujan,” kata Azis Nursoleh
Ia juga mengaku ada warga masyarakat yang mengancam terhadap dirinya. Namun Kades ini tidak menyebutkan nama yang mengancamnya.
“Kalau orang intelek mah ngomongnya terarah terjawab kalau masyarakat desa beda, sudah ada yang mau menu**t, ada yang mau ngagebugan (mukulin_red) ada juga yang mau menjarakeun (memenjarakan*red),” ungkap Azis Nursoleh saat dikonfirmasi di depan Halaman Kantor Desa Kertaraharja, Senin 24 Januari 2022.
Sebenarnya, jelas Nursoleh, untuk paving blok dan kanstin sudah dibeli dan dikirim tapi tidak sampai ke lokasi pembangunan, karena saat pengiriman terkendala hujan termasuk untuk ketersediaan batu belah untuk pembangunan jembatan di Kp Cipeuti dan pengerasan jalan di Bahbul sudah pesan kepada supplier bernama Nana asal Desa Kutamekar.
“Makanya untuk menepis dugaan miring tersebut, dalam waktu dekat saya akan segera membangunkan semua pekerjaan yang tertunda tersebut,” pungkasnya.
Wan