REDAKSI SATU – Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat (MABM Kalbar) memberikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah memilih Kalimantan sebagai Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum MABM Kalbar, Prof Chairil Effendi melalui pesan WhatsApp kepada Redaksi Satu, Kepala Koordinator Perwakilan Kalimantan Barat, Rabu 14 Agustus 2024.
Prof. Chairil Effendi menjelaskan, bahwa Kalimantan merupakan pulau istimewa, pulau terbesar ke-3 di dunia setelah Greenland dan Papua Nugini, terletak di tengah-tengah Alam Melayu yang terbentang dari Madagaskar hingga Kepulauan Ester di Lautan Pasifik.
“Memilliki peninggalan peradaban tua di Gua Cap, Sedahan, Sukadana, setara dengan peradaban di gua-gua di Maros, Sulawesi,” ungkap Ketua Umum MABM Kalbar.
Selain itu, lanjut Prof. Chairil Effendi menerangkan, pulau Kalimantan juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar, sebagai salah satu paru-paru dunia, tempat kerajaan Hindu tertua di Nusantara, serta banyak keistimewaan lainnya termasuk di hamparan yang sama terdapat dua negara tetangga, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Di bumi Kalimantan juga terdapat banyak kerajaan-kerajaan Melayu yang telah berjuang memerdekakan bangsa ini dari cengkeraman penjajahan. MABM Kalimantan Barat berharap semua keistimewaan yang ada terpelihara dengan baik,” ujarnya.
Ketua MABM Kalbar menilai, sejak masa pemerintahan kolonial hingga beberapa dekade setelah kemerdekaan, Kalimantan hanya dieksploitasi untuk kepentingan Jawa. Kini sudah saatnya Kalimantan mendapat perhatian selayaknya dibangun demi kesejahteraan seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
“Semoga pemindahan ibukota ke IKN merupakan momentum hijrah bagi bangsa dan negara Indonesia ke arah yang benar-benar baik dan diridhoi Allah Subhanahu wa ta Ala. Amin ya Rabbal Alamin,” pungkasnya.
Editor: Adrianus Susanto318