REDAKSI SATU – Massa dari Gerakan Mahasiswa Kalbar Bersatu (GMKBB) menggelar Aksi Unjuk Rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, pada Rabu 15 Oktober 2025, siang.
Korlap Aksi, Kristiawan mengatakan bahwa Aksi Unjuk Rasa dari Gerakan Mahasiswa Kalimantan Barat Bersatu (GMKBB) ini merupakan sikap tegas terhadap berbagai persoalan dugaan korupsi dan lemahnya kinerja penegakan hukum di Kalimantan Barat.
“Aksi yang digelar di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus tekanan moral terhadap aparat penegak hukum agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur, transparan, dan berpihak pada rakyat,” kata Kristiawan.

GMKBB menyoroti dugaan penyelewengan anggaran Dana Hibah Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat yang hingga kini belum mendapat kejelasan hukum. Selain itu, mahasiswa juga menuntut transparansi atas raib mobil dinas Land Rover Defender yang terakir terlihat di pendopo Gubernur Kalimantan Barat 2024 silam, serta hilangnya kabar mobil ambulans Toyota Land Cruisier 4.500cc keluaran 2005 yang dihibahkan oleh Wakil Presiden RI yang di hibahkan untuk rakyat Kalimantan barat.
“Kami menilai, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat seharusnya tidak tutup mata terhadap persoalan-persoalan hukum yang menyangkut kepentingan publik. Alih-alih menegakkan supremasi hukum, Kejati Kalbar justru terkesan lamban, tumpul ke atas, dan tajam ke bawah. Kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan!,” ujarnya.
Berikut poin-poin tuntutan yang disampaikan oleh Mahasiswa Kalimantan Barat Bersatu (GMKBB), yakni sebagai berikut:
1. Usut tuntas dugaan penyelewengan anggaran Dana Hibah Pemprov Kalbar ke yayasan Mujahidin Kalimantan Barat tahun 2019-2023.

2. Lakukan pemeriksaan terhadap hilangnya mobil dinas Land Rover Defender yang terakhir terlihat di garasi pendopo Gubernur pada tahun 2024 silam.
3. Lakukan pemeriksaan terhadap mobil Ambulans Toyota Land Cruisier 4.500 cc keluaran tahun 2005 yang dihibahkan oleh Wakil Presiden RI pada tahun 2005 silam untuk Rakyat Kalimantan Barat.
4. Kejati Kalbar harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerjanya dalam penanganan kasus-kasus korupsi di Kalimantan Barat.
5. Wujudkan transparansi dan akuntabilitas penegakan hukum yang nyata untuk kepentingan masyarakat Kalimantan Barat.
“Kami, mahasiswa Kalimantan Barat, hadir bukan untuk menjadi penonton! Kami berdiri atas nama rakyat, menuntut keadilan, dan menyerukan agar Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat tidak bersembunyi di balik kekuasaan. Sudah saatnya Kejati Kalbar menunjukkan kinerja nyata, bukan sekadar retorika,” tegas puluhan Massa Aksi.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat melalui Aspidsus Kejati Kalbar, Siju menerangkan bahwa terkait perkara dugaan Korupsi Dana Hibah Mujahidin hingga saat ini masih dalam tahap penyidikan, pemeriksaan para saksi.
“Terkait perkara Mujahidin, kami sampaikan bahwasanya sampai dengan hari ini masih dalam tahap penyidikan dan masih lanjut pemeriksaan saksi-saksi dan keterangan ahli,” terang Siju.
Di depan puluhan massa Aksi, Aspidsus Kejati Kalbar juga menekankan bahwa pihaknya berkomitmen dengan sungguh-sungguh menyelesaikan perkara tersebut.
Sedangkan terkait dua perkara lainnya, Siju menyatakan belum mendapat laporan. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap perkara mobil dinas Land Rover Defender yang terakir terlihat di pendopo Gubernur Kalimantan Barat 2024 silam, serta hilangnya kabar mobil ambulans Toyota Land Cruisier 4.500cc keluaran 2005 yang dihibahkan oleh Wakil Presiden RI yang di hibahkan untuk rakyat Kalimantan barat.
“Yang Mujahidin masih dalam penyidikan. Tolong teman-teman bersabar, nanti pada saatnya akan kita sampaikan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain Aspidsus Siju, juga tampak hadir Kasidik Pidsus Yuriza Antoni, Kasi Penkum Kejati Kalbar I. Wayan Gedin Arianta, dan Kasi Intel Kejati Kalbar Rudi Astanto.
Setelah melakukan Orasi, membacakan dan menyerahkan Press Release ke Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, puluhan massa Aksi Unjuk Rasa dari Gerakan Mahasiswa Kalimantan Barat Bersatu (GMKBB) membubarkan diri dengan tertib dan aman.