Pasaman Barat | Redaksi Satu – Luar Biasa, Santri Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat (PTNQ PASBAR) yang berada di Jorong Lubuk Gadang Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat saat ini terpaksa belajar di bawah pohon Sawit.
Bangunan Lokal Sementara SD/SMP IT Nurul Qur’an saat ini hanya terdiri atas 2 ruang kelas dan ruangan tersebut juga di manfaatkan pada sore harinya sebagai Pondok Tahfidz.
Meskipun demikian.Alhamdulillah, ternyata minat anak-anak Nagari Parit untuk belajar tahfidz Qur’an sangat tinggi.
Demikian antara lain disampaikan oleh Ustadzah Nisva, yang didampingi oleh Ustadzah Nisda dan Ustadz Syahid kepada Media ini Sabtu, (22/01/2022) di Simpang Empat.
Menurut mereka saat ini sebagian Santri belajar di bawah pohon sawit, apa lagi bila turun hujan, tentu kondisi Peroses Belajar Mengajar (PBM) tidak bisa di lanjutkan.
“Bila kondisi hujan Santri terpaksa dipulangkan, karena tidak bisa melanjutkan PBM, sedangkan di hari biasa saja kita tidak bisa menempatkan para Santri di dalam lokal, sebab kondisi lokal memang darurat, hingga Santri tidak tertampung semua,” terang Nisva.
Saat ini menurutnya, pihaknya hanya dapat memaksimalkan pemanfaatan tanah waqaf yang diserahkan seorang muhsinin ke yayasan Nurul Qur’an Pasaman Barat, dan pihaknya sedang menghimpun dana untuk pembangunan lokasi Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat tersebut.
” Kami segenap tenaga pengajar dan pengurus yayasan serta seluruh santri, dengan mengharapkan ridha Allah saat ini membutuhkan suport dan batuan dari kaum muslimin di mana pun berada,” harapnya.
Dikatakan Nisva, di tahap Pertama ini mereka membutuhkan dana dengan Estimasi biaya sebesar Rp.200.000.000, – dengan perincian untuk Tanah uruk, dan Pondasi keliling tanah serta Sumur Bor termasuk bahan dan upah tukang, serta kelengkapan lainnya.
“Meskipun kondisi ruang belajar saat ini tidak memadai dan Mushollah belum ada, namun Santri Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat (PTNQ PASBAR) walau harus belajar di bawah Pohon Sawit, mereka tetap semangat,” ungkapnya.
Diterangkan Nisva lagi, Meskipun dihadang keterbatasan sarana prasarana belajar, saat ini Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat sudah mempunyai 114 santri.
Para santri cilik ini belajar serentak, dibagi atas beberapa kelompok di bawah asuhan 8 orang Ustadzah dan 1 orang Ustadz.
Karena ruang belajarnya tidak memadai, sebahagian santri tahfidz ini terpaksa belajar di bawah rindangnya daun sawit, dengan beralaskan terpal, para santri tetap belajar dengan penuh antusias dan semangat.
“kondisi jamban belum memamadai, bahkan bila kita dan para Santri mau berwudhu, terpaksa masih memakai timba, demikian juga bila akan melakukan Sholat, terpaksa kita menggelar terpal di lapangan, Karena Pondok kita belum punya mushola,” terang Nisva yang didampingi oleh Ustadzah Nisda dan Ustadz Syahid.
Untuk mewujudkan ruang belajar yang permanen, beberapa waktu lalu sudah diadakan acara peletakan batu pertama pembangunan lokal baru. Namun pembangunan belum bisa di lanjutkan karena terkendala bahan kurang dan upah tukang belum ada.
Diterangkan Nisva lagi, Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat ini dibangun di atas tanah waqaf dari salah satu warga setempat, dan dibangun secara swadaya oleh masyarakat juga.
“Kami berharap dan memohon kepada kaum mukminin dan muhsinin yang ingin berdonasi demi kelanjutan pembangunan Pondok Tahfidz ini, dengan kemurahan hati para dermawan, mari bersama kita titipkan sebahagian kecil dari rezeki yang diberi oleh Allah kepada kita untuk pembangunan Pondok Tahfidz Nurul Qur’an Pasaman Barat ini,” Pintanya.
Dikatakannya, bagi para dermawan dapat menyalurkan donasinya melalui rekening ke
Nomor Rekening BSI (Bank Syari’ah Indonesia) : 7186259108 Atas nama : Yayasan Nurul Quran Pasaman Barat.
Nisva menyampaikan, Bersama InsyaAllah Kita Bisa dan kepada KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat, MRPB PEDULI, Majelis Mujahidin, Laskar Mujahidin, World Human Care (WHC), PPS Bundo Kanduang, PS Laskar Muwahhidiin, Yayasan Ummahat Inayah, Solidaritas Peduli Sesama, Generasi Air Bangis Berbagi, Talamau Peduli, Pandah Art Green, Yayasan Gerakan Bunda Berbagi (YGBB), Parak School, LDK Al Ukhuwah STAI Yaptip, Anak Maligi Berbagi, Kinali Peduli, HIGMASK Seberang Kenaikan, Aua Kuniang Peduli, Relawan Nagari STAK, Relawan Nagari Kajai, Bank Sampah Tuah Basamo, Sebar Pukat Sasak, Aliansi Kinali Berbagi, IMKP Peduli, POSSI Pasbar, Pemuda Pancasila, FPL Pasbar, dan AMPU Simpang Tiga serta PREMMAN Paraman Ampalu termasuk semua pihak yang telah membantu pihaknya selama ini, ia mengucapkan terimakasih dan tetap berharap untuk selalu bersama dalam peduli tuk membangun demi kemajuan Pasbar.
(Zoelnasti)