spot_img
BerandaBeritaPenyebaran Isu Ijazah "Jokowi" Siapakah Aktor Dalangnya..?

Penyebaran Isu Ijazah “Jokowi” Siapakah Aktor Dalangnya..?

REDAKSI SATU – Penyebaran isu Ijazah mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) para, awak media berkumpul di kediaman Solo Jawa Tengah. Pada Rabu, (11/4/25).

Saat berkembangnya terkait isu Ijazah, menurut keterangan di himpun dari awak media, dan membenarkan di kediaman Jokowi di Sumber Solo.

Para awak media berkumpul di kediaman Jokowi, sambil menunggu mantan presiden ke-7 ini.

BACA JUGA  Fahmi Idris Tawarkan Solusi Atasi Krisis Global Akibat Perilaku Perusahaan

Namun tidak berselang lama, Jokowi menemui awak media dengan memakai kemeja putih, disertai kedua Map di genggaman nya.

Seloroh berkata ia mengatakan kepada awak media, ” kedua map ini rekan-rekan media perlu diketahui telah tercantum ijazah saya dari SD hingga SMA hingga SI dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Namun awak media membenarkan adanya, sebuah map berisikan ijazah yakni SD Negeri Tirtoyoso Surakarta, SMP Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta Jawa Tengah.

BACA JUGA  RSUD Cibinong Berhasil Memangkas Layanan Rawat Lewat Project Laras

Dan selanjutnya terlihat satu map ijazah  SI yang diperlihatkan kepada wartawan dari mantan presiden ke-7.

Jokowi sempat bergurau dengan mengatakan, bahwa map untuk menyimpan ijazah SD hingga SMA itu tidak asli.

Sedangkan map untuk menyimpan ijazah S1 miliknya merupakan stopmap asli dari UGM.

BACA JUGA  Bupati Sumedang Turunkan Stunting Dengan Aplikasi Teknologi Digital

Sementara itu, di setiap ijazah terlihat pasfoto Jokowi sesuai jenjang sekolahnya.

Pada ijazah UGM, tampak foto Jokowi mengenakan kaca mata. Jokowi pun menjelaskan bahwa dulu matanya minus.

Menurut Jokowi, kaca mata itu sudah pecah dan dulu dia tidak mampu membeli lagi.

BACA JUGA  Seorang Pemuda Penembak Donald Trump, Tewas di Brondong Polisi

Adapun pada hari Rabu kemarin, Jokowi kedatangan masa dari TPUA yang ingin mengklarifikasi tentang keaslian ijazah dari UGM.

Jokowi sempat menerima perwakilan kelompok itu, namun ia memilih tidak memperlihatkan ijazahnya kepada mereka.

Sehari sebelumnya, TPUA juga mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk memverifikasi ijazah Jokowi.

BACA JUGA  Anggaran Dana Desa Leuwinutug Tepat Sasaran Pembangunan Jalan

Menurut Saidi Hartono dibalik gembar gembornya, soal ijazah mantan Presiden ke-7 ini ada aktor hebat yang mempunyai sifat dengki dan dendam padanya.

Soalnya kita tahu siapa yang tidak menginginkan Jokowi jadi Presiden, walau ia pernah menjadi seorang politisi senior ketika berduet bersama.

Kita coba tarik, rekam jejak di media dan televisi swasta yang tersebar pada tahun 2013-2014 dan 2023-2024.

BACA JUGA  PETI Terindikasi Gunakan Sianida dan Merkuri, Polres Kapuas Hulu akan Segera Tindak Lanjuti

Ini pendapat saya secara pribadi, dan penomena ini dibuat sedemikian rupa agar massa pendukung Pak Jokowi pudar, ujar Saidi Hartono dan juga selaku ketua DPD Serikat Praktisi Media Indonesia.

Pertambangan Emas di Papua FREEPORT

Berawal persoalan ini bermula pada, pertambangan emas yang terletak di Papua yang dikuasai oleh (PT Freeport) pada sepuluh tahun silam lalu.

BACA JUGA  Revisi Undang Undang Penyiaran dan Maling Ayam

Sebelum Jokowi jadi Presiden, yang kemudian saham PT Freeport di ambil alih oleh pemerintah atas kebijakan Jokowi selaku Presiden.

Namun inilah pemicu utama yang menurut saya, mereka tidak mendapatkan setoran dari PT Freeport.

Memang hal itu tidak bisa dibuktikan, namun kita tahu mereka menurut Saya berafeliasi pihak asing sangat kuat disana.

BACA JUGA  Presiden Yakin Timnas Indonesia Raih Menangkan Pertandingan Leg Kedua

Dan hal itu juga, kita bisa gali perusahaan-perusahaan yang mereka miliki dari company profile dan hingga referensi rekanan perusahaan mereka.

Pak Jokowi menurut saya adalah pemimpin amanah dan jujur, walau sedikit ada kekurangan wajar menurut saya, namanya juga manusia, bukan malaikat.

Kita ini bukan malaikat, pasti mempunyai kekurangan. Namun bergulirnya kencang tak henti-hentinya, dari ujaran kebencian fitnahan sana sini, dialamatkan ke pribadi Pak Jokowi, ini menurut saya tidak fair.

BACA JUGA  Panglima Jilah Berharap Puncak Acara Temu Akbar Pasukan Merah-TBBR, Sukses

Dimana peran penegak hukum, dimana peran pembuat undang undang,(DPR RI) ketika seorang Presiden ke-7 masih menjabat.

“Dan hingga purna tugas pun (Jokowi) masih saja terjadi, ujaran kebencian dialamatkan padanya dengan berbagai cara.

Yang seharusnya menikmati masa purna tugas itu, dengan tenang dan bercengkrama dengan keluarga dengan penuh kedamaian.

BACA JUGA  Jokowi Diakhir Pekan, Ajak Tiga Cucunya Kunjungi Mall Bogor

Berikut rentetan di bawah ini dilansir dari Metro TV

https://www.metrotvnews.com/play/kBVC2xwP-selain-rocky-gerung-daftar-orang-yang-pernah-hina-jokowi.

Dilansir dari Kompas.com.

Sebelum “Nyapres”, Jokowi Disarankan Konsisten Bangun Jakarta. (13 Juli 2013 Kompas.com).

BACA JUGA  Perkokohkan Budaya Indonesia, Lewat Gamelan dan Batik di Banyumas

Jusuf Kalla Sebut Jokowi Sudah Berubah, Minta Bertemu Tak Dipenuhi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menyebut Presiden Joko Widodo saat ini sudah berubah. Hal itu diungkapkan JK dalam acara Gaspol! Kompas.com.

Saya ingin mengingatkan kepada mereka (wahai) penyebar ujaran kebencian maupun (aktor) sadarlah dirimu, ingat agamamu dan ibadahmu, sia sia saja engkau menanamkan kebaikan.

Ketika di liang lahat nanti menghantui dirimu, atas dosa dosamu sadarlah sebelum malaikat menjemputmu dengan pedih.

BACA JUGA  Karyawan Aksi Unjuk Rasa, Manajemen J&T Express Enggan Berkomentar

Hartamu tidak dapat mewakili dosa dosamu yang sangat pedih, melainkan dialam kubur menjadi makhluk mengerikan berkeliaran di batu nisanmu tanpa ada yang menolongmu.

(Penulis Saidi Hartono berdasarkan fakta yang terangkum di seluruh media elektronik maupun televisi swasta).

BACA JUGA  Ketua DPD RI Minta Menteri Fokus Kerja Sesuai Bidangnya

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses