BerandaNASIONAL15 Tahun Ahlulbait Indonesia: Konsolidasi Organisasi untuk Kebangsaan, Kerukunan, dan Solidaritas Global

15 Tahun Ahlulbait Indonesia: Konsolidasi Organisasi untuk Kebangsaan, Kerukunan, dan Solidaritas Global

REDAKSI SATU – Memasuki usia ke-15, Ahlulbait Indonesia (ABI) semakin meneguhkan komitmennya dalam memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, menjaga keutuhan NKRI, serta mempererat kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Perayaan milad ke-15 ini, yang bertepatan dengan 15 Syakban 1447 H (14 Februari 2025), menjadi refleksi atas perjalanan ABI dalam memperjuangkan keadilan sosial, persatuan nasional, dan solidaritas kemanusiaan.

Dengan usia ke-15, Ahlulbait Indonesia mengusung tema “Bersatu Membangun Organisasi Berbudaya,” ABI menegaskan pentingnya konsolidasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk memperkuat semangat kebangsaan, mengawal keberagaman, serta merespons isu-isu global dengan pendekatan humanis dan inklusif.

Sebagai bagian dari peringatan ini, Ahlulbait Indonesia menyelenggarakan diskusi reflektif dalam Podcast Ngopi Bareng Ketum Ahlulbait Indonesia, yang menghadirkan Ketua Umum Ahlulbait Indonesia, Ustadz Zahir Yahya. Diskusi ini mengupas perjalanan organisasi, tantangan yang dihadapi, serta misi dan visi ke depan dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, berkeadaban, dan berdaya.

Ahlulbait
Diskusi reflektif dalam Podcast Ngopi Bareng Ketum ABI, yang menghadirkan Ketua Umum ABI, Ustadz Zahir Yahya.

Ahlulbait Indonesia dan Komitmen terhadap NKRI: Meneguhkan Persatuan dan Toleransi

ABI sejak awal berdiri telah menjadikan kebangsaan sebagai pilar utama perjuangannya. Sebagai organisasi berbasis nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, ABI berkomitmen untuk memperkuat harmoni sosial dengan langkah-langkah konkret, seperti:
1. Mendorong dialog antar agama dan antar budaya guna memperkuat semangat toleransi serta mencegah ekstremisme dan radikalisme.
2. Menjalin kerja sama dengan ormas keagamaan lain untuk membangun sinergi dalam menjaga keutuhan NKRI.
3. Mengedukasi masyarakat tentang Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui seminar, kajian, maupun kampanye digital.

“ABI akan terus menjadi bagian dari perjuangan menjaga persatuan bangsa. Dalam Islam, mencintai tanah air adalah bagian dari iman, dan bagi kami, NKRI adalah harga mati.”
— Ustadz Zahir Yahya, Ketua Umum ABI.

BACA JUGA  Terindikasi Gunakan Sianida dan Merkuri, Warga Minta Pemodal Tambang Ilegal di Bukit Hitam Segera Diproses Hukum 

Misi Kemanusiaan Global: Solidaritas Tanpa Batas untuk Palestina

Komitmen ABI terhadap kemanusiaan tidak hanya terbatas di dalam negeri. Sejak didirikan pada 15 Syakban 1431 H, ABI telah aktif dalam berbagai aksi sosial, mulai dari bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam hingga upaya advokasi hak asasi manusia (HAM) melalui lembaga otonom ABI Responsif.

Di tingkat internasional, ABI secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dalam satu tahun terakhir, ABI telah:
1. Menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban agresi di Gaza.
2. Menggalang donasi serta melakukan kampanye kesadaran global terkait isu Palestina.
3. Mendukung langkah hukum di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengadili kejahatan perang Israel.

Menanggapi eskalasi kekerasan di Palestina dan rencana relokasi paksa warga Gaza oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ketua Umum ABI, Ustadz Zahir Yahya, menegaskan ABI mengutuk keras tindakan ilegal ini. Pengusiran paksa rakyat Palestina bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia dan hukum internasional. Kami menyerukan kepada pemerintah Indonesia serta komunitas global untuk menentang segala bentuk kezaliman terhadap bangsa Palestina.

BACA JUGA  Pemilu 2024, POSNU Kalbar Berharap Bawaslu Daerah Berdayakan Kader SKPP

Menjawab Tantangan Kebangsaan di Era Digital

Di tengah meningkatnya disinformasi dan polarisasi sosial, ABI mengambil langkah strategis untuk melindungi persatuan bangsa melalui:
1. Edukasi media berbasis riset guna menangkal hoaks dan propaganda yang merusak persatuan.
2. Diskusi dan kajian daring untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan nasional.
3. Kampanye toleransi berbasis komunitas yang bertujuan memperkuat keberagaman dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan.

“Kebangsaan dan nilai-nilai Islam harus berjalan seiring. ABI berkomitmen untuk terus berperan dalam membangun Indonesia yang lebih adil, harmonis, dan berbudaya.”
— Ustadz Zahir Yahya

15 Tahun ABI: Konsolidasi dan Aksi Nyata untuk Bangsa

Milad ke-15 ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperkuat peran ABI dalam menjaga kebangsaan, membangun harmoni sosial, dan mendorong solidaritas kemanusiaan. ABI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam membangun Indonesia yang lebih adil, berdaya, dan berbudaya.

ABI juga menyerukan solidaritas global untuk menolak segala bentuk ketidakadilan, termasuk dalam perjuangan membela Palestina sebagai bagian dari misi kemanusiaan universal.

BACA JUGA  Kejaksaan Tinggi Kalbar Tindaklanjuti Laporan Indikasi Mark Up Pengadaan Lahan IAIN Pontianak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.