Trah untuk menjadi seorang pemimpin ada atau dimiliki oleh Tokoh Muda Mukomuko Edwar Setiawan. Datuknya (Kakek) pernah menjadi seorang Pesirah di Mukomuko.
Hal tersebut diceritakan Edwar Setiawan kepada masyarakat ketika Ia melakukan silahturahmi di desa-desa.
“Datuk (Kakek) dari ayah bernama Yase, pernah menjadi Pesirah”, cerita Edwar Setiawan.
Untuk diketahui seorang pesirah adalah pelaksana pemerintahan marga.
Dalam menjalankan fungsi ini seorang pesirah dibantu wakil pesirah, dan para kepala dusun.
Dikutip dari wikipedia, Pesirah merupakan seorang tokoh masyarakat yang memiliki kewenangan memerintah beberapa desa.
Istilah pesirah masih digunakan hingga tahun 1970-an, karena perundang-undangan waktu masih dipengaruhi oleh peraturan-peraturan yang bersumber dari kebijakan Hindia Belanda.
Pesirah dipilih langsung oleh masyarakat di desa-desa yang termasuk dalam satu marga.
Orang yang telah lama menjabat sebagai pesirah, biasanya diberi gelar pangeran.
Pesirah membawahi beberapa kepala desa, di bawahnya lagi kepala dusun dan kepala kampung.
“Kakek saya Yase ini orang Lubuk Sanai, dan ayah bernama Zaidin”, ucap Edwar Setiawan
“Sedangkan ibu dari Desa Medan Jaya Ipuh”, ungkapnya. (Q-74)