REDAKSI SATU – Sopir Truk Ekspedisi membongkar kecurangan pendistribusian BBM bio Solar Subsidi yang terjadi selama ini, hampir di setiap SPBU-SPBU yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
Persoalan ini disampaikan langsung oleh Sopir Truk Ekspedisi, salah satunya inisial Hr saat Aksi Protes di Bundaran Tugu Mayor Alianyang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kamis 16 Oktober 2025.
Menurut para Sopir Truk Ekspedisi yang melakukan Aksi, bahwa hampir semua SPBU menjual harga minyak solar Subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Rp6.800,- per liter.

“Kami sopir truk ekspedisi hanya yang dikasi jatah minyak solar 40 sampai 60 liter saja, kalau lebih dari itu SPBU menjual di atas harga HET dari Rp9.000 sampai Rp10.000,- per liter. Sementara para pengantre yang melakukan pengisian berulang-ulang, tidak dibatasi oleh pihak SPBU karena berani membeli dengan harga yang mahal.
Sopir truk ekspedisi menilai, bahwa Kouta minta seharusnya cukup. Namun karena terjadinya pendistribusian minyak subsidi tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan, sehingga Kouta minyak tersebut menjadi kurang.
“Penyebab minyak tidak cukup, karena pendistribusian yang dilakukan oleh SPBU kepada para pengantre siluman,” tandasnya.
Para sopir truk ekspedisi berharap, persoalan tersebut menjadi salah atensi Pemerintahan untuk melakukan penertiban dan tindakan tegas terhadap para pelaku kecurangan pendistribusian BBM bio Solar Subsidi yang terjadi di hampir setiap SPBU-SPBU yang ada di wilayah Kalimantan Barat.
“Kami berharap pemerintah tindak tegas mereka yang melakukan kecurangan di SPBU itu, mereka jual minyak subsidi di atas harga HET dan sengaja bermain dengan para pengantre yang melakukan pengisian berulang-ulang,” pungkasnya.