REDAKSI SATU – Puluhan massa dari Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Barat menggelar Aksi Unjuk Rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, pada Jumat 7 November 2025.
Aksi Unjuk Rasa massa PMII tersebut menyoroti penanganan proses hukum tindak Pidana Korupsi yang tajam ke bawah tumpul ke atas. Massa aksi mendesak Kejati Kalbar untuk mengusut tuntas berbagai dugaan kasus korupsi di Provinsi Kalimantan Barat.
Aksi bertajuk ‘PMII Kalbar Menggugat’ tersebut diikuti oleh puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dari berbagai cabang se-Kalimantan Barat. Massa memulai aksi dengan berkumpul di Taman Digulis Untan Pontianak pada pukul 13.00 WIB, kemudian bergerak menuju Kantor Kejati Kalbar. Namun, hingga aksi berakhir pada sekitar pukul 16.00 WIB, Kepala Kejati Kalbar tak kunjung menemui massa yang melakukan demonstrasi.

Koordinator aksi ‘PMII Kalbar Menggugat’, Abdul Hamid, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Kejati Kalbar yang dianggap tidak menghargai aspirasi mahasiswa.
“Kami sangat kecewa dengan Kejati Kalbar karena tidak ada satu pun pimpinan yang menemui kami. Kepala Kejati pun enggan keluar untuk berdialog,” kata Hamid di sela-sela aksi.
Hamid menegaskan bahwa tuntutan yang disuarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia merupakan bentuk kepedulian terhadap penegakan hukum di Kalimantan Barat, khususnya dalam pemberantasan korupsi yang dinilai masih mandek.
“Kami menuntut Kejati agar serius mengusut tuntas kasus-kasus korupsi di Kalimantan Barat. Jika aspirasi ini tidak digubris, kami pastikan akan turun kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” ujarnya.
Dalam seruan aksi yang beredar, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kalbar juga mengajak seluruh kader se-Kalimantan Barat untuk ikut mengawal isu korupsi di daerah. Mereka menekankan bahwa lembaga penegak hukum harus transparan dan berani menindak siapa pun yang terlibat dalam praktik korupsi tanpa pandang bulu.



