spot_img

Pembunuhan Sadis Anak Klas 6 SD Saat Mencari Durian

Lampung Timur | redaksisatu.id – Pembunuhan sadis terhadap anak klas 6 SD, saat mencari durian runtuh bersama teman – temannya. Jum’at, (04/03/2022)

Nasib naas yang dialami Rafi (12) murid klas 6 SDN 1 Dusun Subing Jaya,  Desa Rajabasa Lama Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur, dengan kondisi yang mengenaskan kepala terpisah dengan leher, beberapa jarinya terputus dan bagian perutnya sobek.                                             

BACA JUGA  Wilson Lalengke Sampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri dari Penjara

Korban ditemukan warga dikebun durian pagi hari Kamis 03/03/2022.didesa setempat dalam keadaan tubuh yang sudah tercerai berai.

Diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis tersebut dilakukan oleh seorang pemuda, bernama Charul Anwar (25), yang diketahui mengalami ganguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), yang masih tetangga korban senddiri.                           

BACA JUGA  Kwalitas Beras dan Daging Ayam BPNT Sangat Buruk

Korban pertama kali ditemukan Aldi, rekannya yang sempat mendengar teriakan korban saat tiba dilokasi, Aldi melihat korban Rafi sudah tak bergerak dengan tubuh tanpa kepala,  Aldi kemudian berteriak memanggil warga, yang kemudian berdatangan ke lokasi. 

Kasus itu kemudian menggemparkan warga Labuhan Ratu. “kami sedang mencari durian jatuh, saya dengar ada suara teriakan dari kejauhan, ujar Aldi, saya langsung berlari meminta pertolongan dan menghubungi kepolisian,” ujarnya.                         

BACA JUGA  Oknum Anggota TNI Diduga Bunuh Istri di Deli Serdang Ditangkap

Informasi lain menyebutkan, sebelum kejadian, sekitar pukul 4:00 WIB dini hari, korban pamit kepada keluarganya untuk pergi ke kebun untuk mencari durian. berdasarkan keterangan rekan korban, pagi itu mereka hendak mencari durian jatuh di perkebunan tersebut, bersama orangtua korban sendiri.

Mereka berpencar di dalam kebun, tiba-tiba terdengar teriakan suara korban, orangtua korban yang mendengar teriakan itu langsung mencari lokasi korban, mereka terkejut, korban ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan,” kata Kepala Dusun Subing Jaya,  Zakwan.                                         

BACA JUGA  Marak Isu Penonaktifan Kapolri, Ketua JOMAN Kalteng: Kasus Semakin Terbuka

Tidak berselang lama dari kejadian disaat warga dan polisi akan mengevakuasi korban, tiba – tiba pelaku keluar dari dalam kebun durian tersebut.

Menurut Zakwan, pelakunya pria bernama Chairul Anwar (25) merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Chairul diamankan agar menghindari hal yang tidak diinginkan di lokasi kejadian.                       

BACA JUGA  Anak Tega Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul di Sumbar Ditahan

“Pemuda itu memang mengalami ganggung kejiwaan,” kata Zakwan, dilokasi kejadian.

Terduga pelaku diamankan tidak jauh dari lokasi kejadian di wilayah Kecamatan Labuhanratu. Selang beberapa jam setelah kejadian, tersangka langsung kami amankan dan dibawa ke Mapolres Lampung Timur  untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.                                                             

BACA JUGA  Tidak Puas dengan Kinerja Polisi Keluarga yang Dibunuh Lakukan Ini

”kata AKP. Ferdiansyah mewakili Kapolres Lampung Timilur AKBP Zaky Alkazar Nasution didampingi Kasat Reserse Kriminal Polres Lampung Timur AKP Ferdiansyah membenarkan pihaknya sudah mengamankan seorang warga berinisial CA (Charul Anwar).

laki – laki berusia 25 tahun itu diamankan polisi terkait dugaan pelaku pembunuhan sadis terhadap RF bocah berusia 12 tahun yang ditemukan tewas dengan leher putus.                                                           

BACA JUGA  Kepala Sekolah Keluhkan Keterlambatan Pencairan Dana BOS ke Sekolah

Terkait kabar pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa, Kasat menyatakan akan memastikan dahulu.

“Saat itu, korban berangkat menuju kebon untuk mengambil durian. Sesampainya di kebon korban bertemu dengan rekannya Tama. Kemudian mereka berpisah lantaran beda kebon,” kata Zaky Alkazar Nasution.                                                                           

BACA JUGA  Klarifikasi Pernyataan Bupati Saat Penyerahan SK. THLS Sat. Pol. PP 

Korban sempat berteriak minta tolong, dan didengar temannya, teriakan itu didengar setelah selang setengah jam bertemu dengan korban.

“Teman korban sempat mendengar suara teriakan meminta tolong, suara itu berasal dari arah korban, lantaran masih gelap, temannya tidak berani mendekat,” katanya.                                                         

BACA JUGA  Bocah 6 tahun Dipukuli Ibunya Sampai Tewas, Sungguh Tragis

Rekan korban itu sempat melihat ceceran darah dan jempol kaki korban yang ditemukan temannya saat pulang dari ladang, temannya itu kemudian menelusuri darah tersebut dan menemukan sebuah jari jempol . (RS/Sai/tim)

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img