Rere seorang PSK online terpaksa menjemput pelanggan dari apartemen ke hotel. Meski sedang hamil 4 bulan, dia sering menjajakan diri di kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Cirebon.
Pelanggan PSK Online yang kini berusia 25 tahun ini cukup banyak. “Kasarnya kita jemput bola, toh masih untung juga,” ujar Rere di salah satu hotel di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/10/2021).
Rere mengakui sebagai seorang yang berprofesi sebagai PSK Online dia hanya mau melayani pelanggan di hotel dan apartemen karena privasinya lebih terjaga sekaligus nyaman. Alasannya berpindah-pindah lokasi diakuinya, bahwa keuntungan yang diraup bisa jutaan per hari dalam satu kota.
Dia juga menyisihkan sekitar 40-50 persen untuk tabungan biaya persalinan kemudian sisanya dialokasikan untuk membangun rumah di kampung.
Dalam kondisi hamil 4 bulan, PSK Online ini mematok tarif hubungan intim Rp900 ribu-Rp1,2 juta sekali kencan. Sebelum berbadan dua, dia membanderol Rp500 ribu. Tapi, meski bertarif mahal justru banyak pelanggan yang membookingnya.
Rere tak menyangka pelanggannya melonjak saat tengah hamil 4 bulan. Saking antrenya tak jarang dia memerlukan down payment (DP) sebagai tanda jadi. “Itu pun tak langsung “main” hari ini melainkan esoknya atau lusa. Kan saya hanya melayani pelanggan sampai jam 9 malam saja,” tuturnya.
Dia nekat kembali menjadi PSK online setelah ditinggal sang pacar begitu mengetahui dirinya hamil. “Saya sempat berhenti akhir tahun 2020. Saat itu udah ngga mau begini-begini lagi udah bener malah. Tapi, pacar saya malah ninggalin pas tau saya hamil. Dia mendadak susah dihubungin,” ujarnya.
Kondisi saat ini tak lepas dari dirinya yang membutuhkan uang untuk kehidupan sehari- hari, membiayai keluarga hingga mempersiapkan diri untuk biaya persalinan nanti.
Saat menjajakan diri, dia menggunakan akun Twitter miliknya. Sejumlah pria hidung belang terpesona dengan kecantikan, kemulusan, dan tubuhnya yang berbadan dua. “Biasanya mereka sudah lebih dulu booking gue,” ujarnya.
Ketika ditemui, Rere tampak sibuk membalas chat dari pelanggannya. Dia cukup mempesona dengan perutnya yang membesar diselimuti gaun malam tipis berwarna hitam. Kemolekan tubuhnya yang putih cerah sedikit terlihat.
Dia mengaku sudah 2 bulan terakhir terjun ke prostitusi melalui media sosial setelah diketahui hamil. Sempat menggunakan akun chatting, namun Rere memilih tutup karena kerap di-PHP (pemberi harapan palsu) oleh calon pelanggannya.
“Kan ini mengganggu jadwal saya. Misalnya sudah booking buat jam 11 eh ternyata dia ngga datang kan rugi,” ungkapnya.
Kondisi saat ini tak lepas dari dirinya yang membutuhkan uang untuk kehidupan sehari- hari, membiayai keluarga hingga mempersiapkan diri untuk biaya persalinan nanti.