Pasaman Barat | Redaksi Satu – Halaman kantor Bupati Pasbar Kamis (11/08/2022) akan ramai dikunjungi oleh ratusan masyarakat bahkan, konon kabarnya masyarakat tersebut akan hadir bersama mahasiswa dan pemuda Ranah Batahan untuk memenuhi halaman Kantor Bupati Pasbar Simpang Empat.
Dikatakan oleh Tomi Anderlin sebagai kordinator aksi, kehadiran mereka ke ibu kota Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), untuk meramaikan kantor Bupati dalam bentuk kunjungan mayarakat yang mengatas namakan Himpunan Pemuda Mahasiswa Ranah Batahan (HIPEREMATATU) Peduli Pasaman Barat adalah menyalurkan dan menyampaikan aspirasi akan kondisi alam di daerahnya.
Menurutnya, pemuda dan mahasiswa bersama masyarakat tersebut akan menyampaikan beberapa hal terkait aspirasi yang berkembang selama ini yakni, bagaimana agar alam Pasbar khususnya Ranah Batahan bebas dari ilegal logging dan ilegal mining, terutama kegiatan yang merusak lingkungan.
Di mana, menurut masyarakat, kerusakan lingkungan selama ini diduga diakibatkan dari adanya kegiatan tambang ilegal yang subur di daerah mereka, untuk itulah mereka melakukan Aksi guna menyikapi kegiatan Tambang ilegal yang ada di Hulu Sungai Ranah Batahan.
Rencananya ratusan masyarakat, mahasiswa dan pemuda tersebut akan hadir ke Simpang Empat dengan menggunakan berbagai kenderaan untuk meramaikan kantor Bupati.
Hari ini, Rabu saat media ini meninjau lokasi di seputaran lokasi halaman kantor Bupati sebagai pusat kunjungan mayarakat tersebut terlihat masih normal seperti hari-hari biasanya.
Aksi yang salah satu tuntutannya mendesak Bupati Pasaman Barat agar meminta pihak berwenang segera menuntaskan beberapa kegiatan tambang ilegal yang dianggap telah merusak lingkungan mereka.
Dalam pesannya, Koordinator aksi yang di dampingi oleh beberapa mahasiswa dan pemuda saat di konfirmasi oleh awak media di Ranah Batahan menyampaikan, aksi tersebut murni mendorong penegakan hukum, untuk pemerintahan yang lebih baik di Pasaman Barat.
Antara lain mereka menegaskan agar tuntutan mereka besok itu, dapat didengar dan ditindak lanjuti bukan saja oleh Bupati Pasbar, tapi juga Kejaksaan Tinggi di Padang, melalui Kejari Simpang Empat, Polda Sumbar, melalui Polres Pasbar dan seluruh anggota DPRD Pasbar termasuk Gubernur Sumbar.
Hal ini adalah demi kedamaian dan kelanjutan pembangunan Pasaman Barat yang lebih baik yang tanpa adanya pengrusakan alam.
“Jika besok itu tidak ada respon, kami tidak akan ada bisannya untuk datang lagi dengan massa yang lebih banyak, dan akan mengangkat kasus ini menjadi skala Nasional ” tegas Tomi Anderlin dengan berapi-api.
Kita semua berharap, agar situasi dan kondisi aksi yang akan berlangsung besok itu dapat berjalan damai terkendali hingga aspirasi masyarakat didengar bahkan, sampai kami membubarkan diri dan kembali ketempat kami masing-masing.
” Untuk surat pemberitahuan aksi, sudah kita berikan kepada Polres Pasaman Barat dan sebelumnya kita juga telah coba menyurati instansi terkait atas masalah ini, namun tidak ada mendapatkan respon, maka akhirnya kita bersama- sama masyarakat memutuskan untuk aksi” jelas Tomy.
Tomy juga berharap agar besok (Kamis) kehadiran masyarakat dapat berlangsung dengan tertib dan ia juga meminta agar pengamanan dapat dilakukan oleh Polres dan satuan pengamanan lainnya dapat berjalan damai, lancar dan tanpa adanya gangguan dari pihak – pihak yang menumpangkan kepentingan lainnya,sebab kami akan hadir dan selama menyampaikan aspirasi tersebut kami ingin semua berlangsung dengan tertib dan penuh kekeluargaan.
“Terlepas dari siapa yang kami hadapi, kita masyarakat bersama mahasiswa dan pemuda Ranah Batahan akan terus mengaspirasikan agar alam kami bebas dari ilegal logging dan ilegal mining serta kegiatan yang merusak lingkungan kami”tutupnya.
(Zoelnasti)