Payakumbuh I Redaksi satu .id – Wisudawan wisudawati tak mampu berbuat apa-apa, meski terganggu oleh keberadaan mobil Inova berplat merah yang parkir di area tempat mereka berbaris menuju ruangan. Kenderaan dinas berplat merah BA.91 itu juga membuat para tamu undangan harus berdempetan dengan barisan wisudawan-wisudawati saat akan memasuki ruangan pada acara Wisuda Sarjana STIH Putri Maharaja Payakumbuh,Sabtu (16/3-2023 ).
Semula para Wisudawan Wisudawati sudah mempersiapkan, membentuk formasi barisan di Lobbi Gor M Yamin Payakumbuh. Formasi tersebut, mendadak berubah menjadi berserabutan akibat kenderaan dinas jenis Inova yang parkir di tempat itu.
Ciloteh miring dari tamu undangan bermunculan, karena tidak tahu harus lewat mana untuk memasuki ruangan Wisuda setempat. Panitia pencatat daftar tamu undanganpun ikut berdesakan dengan tamu yang menumpuk di bagian samping kiri pintu masuk.
Waktu pembukaan acara, sudah terdengar lewat sound system dari dalam ruangan. Angota DPRD Kota Payakumbuh, Yernita, kesal dan bertanya “ kami harus masuk kemana” katanya dengan nada kurang senang. Anggota DPRD Kota Payakumbuh dari Fraksi Partai Gerindra, kesal karena berdiri cukup lama, berdesak-desakan dengan tamu di teras samping pintu masuk.
Mobil plat merah BA.91 itu diduga kenderaan dinas oknum pejabat , Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wil.X Sumbar-Riau Jambi dan Kepri. Kenderaan tersebut parkir setelah mengantar pejabat Lembaga yang dulunya dikenal dengan Kopertis.
Ulah arogansi oknum Kopertis itu, kesan rapi Papan bunga di sepanjang jalan M.yamin dan plaza Gedung Gor itu , menjadi lenyap seketika. Persiapan acara dan penataan kegiatan yang terlihat apik dan elegan, nilainya menjadi berkurang. Kesan kurang mengenakan pun muncul ketika panitia grasak grusuk karena sistem yang sudah mereka tata, menjadi berantakan. Tamu undangan mulai menumpuk di jalur masuk dan teras samping mobil dinas bersangkutan .
Sekjend SPMI DPP ( Serikat Praktisi Media Indonesia ), Nof Erika, SHi , usai acara, langsung nyeletuk pada awak media, mempertanyakan arogansi pemilik Mobil Dinas tersebut. Sikap yang dipertontonkan oknum pejabat dengan memarkirkan kenderaan dinasnya seperti itu, kata Nof
bertolak belakang dengan isi pidatonya saat meyampaikan sambutan dalam acara tersebut.
Etika dan tanggungjawab membela kebenaran yang diamanatkan pada lulusan Sarjana Hukum itu, menurut Direktur LBH-Amor Jakarta, tidak mencerminkan prilaku selaku pejabat yang melayani Lembaga Perguruan Tinggi di daerah ini . “ inilah mentalitas pejabat yang harus dikritisi oleh jurnalis” tantangnya pada awak media.
Menjawab pertanyaan awak media, Salah seorang Panitia mengungkapkan bahwa kami tidak berani menegur pejabat bersangkutan. Keberadaan Mobil Dinas yang diparkir di Lobbi Gedung ini, memang mengacaukan formasi barisan wisudawan yang telah disiapkan beberapa hari sebelum hari H.
“Seperti yang pak wartawan saksikan, kami menjadi kalang kabut mengatur ulangnya. Para undangan tidak tahu di mana harus kami posisikan, ungkapnya menyesali kondisi demikian. Melalui awak media, Panitia yang enggan menyebutkan Namanya, menyampaikan permohoan maaf terhadap para undangan yang berdempetan di depan meja buku tamu dan pintu masuk .
Mobil Dinas plat merah BA. 91 itu terparkir cukup lama di lobbi Gedung tempat acara Wisuda setempat. Mobil yang mengganggu tersebut, dipindahkan pengemudinya, sesaat Walikota Payakumbuh tiba di lokasi.
