Iklan
BerandaJAKARTASuka Duka: Didi Jadi Pedagang Limbah Rongsokan

Suka Duka: Didi Jadi Pedagang Limbah Rongsokan

Jakarta – Mengulas dibalik cerita suka duka Didi seorang pedagang limbah, ketika Ia disambangi oleh awak media, pada hari Selasa, (8/8/2023).

Dengan senang dan sumringahnya Didi Pria (53tahun), di kediamannya Cijantung Jakarta, menyambut kami awak media, bercengkerama dan bercerita kepada kami.

Begini Mas… kata Didi sambil menghela nafas, Didi bercerita. Saya bermula usaha dagang bermacam macam limbah ini, mempunyai lika liku sangat panjang sekali…dan pengalaman pahit tentunya yaa…kata Didi.

Sepanjang hidup saya ini sebelumnya, saya pernah bekerja di perusahaan ekpedisi ditahun 1990an semasa saya bujangan dahulu,..Jawab Didi.

Mungkin ya…dalam perjalanan itu..saya bekerja sebagai kurir. Pengiriman dari kantor ke kantor,..hingga door to door,..di seluruh Jabodetabek, pada waktu itu. Kata pria kelahiran Jakarta ini.

Lalu kemudian Mas,..Saya menikah ditahun 1994 kalau tidak salah.. dan dikaruniai anak 2 laki laki dan 1 Perempuan (Sekarang), dari Isteri yang berasal dari Solo Jawa Tengah,.. Mas..,Jawab Didi.

Nah perjalanan saya bekerja sebagai antar surat/barang (kurir) Mas,.setiap saya melewati di Jalan ,.seringkali saya menjumpai dan melihat usaha Rental Komputer di Jakarta ramai sekali..Mas, Jawab Didi.

Kalau saya lewat jalan yang sering saya lalui..Mas.. seperti daerah bilangan Pramuka Jakarta Pusat Mas,..itu banyak sekali usaha jasa pengetikan komputer, seperti jasa pengetikaan Mas, itu gak pernah sepi Mas..itu banyak dikunjungi orang Mas,…Ucap Didi.

Kalau tidak salah, pada tahun 1990 hingga awal tahun 2000, saya banyak sekali waktu luang untuk mengunjungi jasa pengetikan komputer itu.

Sehingga saya sering memutuskan untuk bertanya tanya, jikala saya dalam tugas kerja,.Kurir..saya mampir…Jawab Didi.

Kejenuhan saya bekerja sebagai kurir timbul Mas,..sehingga saya memutuskan untuk berhenti bekerja pada tahun 2000, dan mencoba beralih profesi,” usaha Jasa pengetikan komputer di Rumah Saya Mas.. persisnya di Kampung Asem Gongseng Jakarta Timur. Jawab Didi.

Waduh Mas…Mas,..usaha ini mempunyai pengalaman pahit,.ya..dan tidak terpikirkan dibenak saya Mas..sehingga sewaktu dahulu saya bekerja, sebagai kurir mendapatkan gaji tiap bulan..walau gaji pada waktu itu’, pas pasan..tetapi cukup Mas,. Terang Didi.

Akan tetapi Saya tidak menyesali, apa yang saya putuskan untuk berhenti bekerja, dan beralih profesi itu Mas. Walau terkadang usaha jasa pengetikan itu perharinya Cuma Rp 20.000, yang saya peroleh, kenang Didi.

Berkutatnya waktu Mas tak terasa hingga, menjelang tahun 2010,..saya selalu pantang menyerah dan tetap semangat Mas, walau keluhan dilingkaran keluarga saya tetap ada. Yang terpenting hidup ini di syukuri dan dilakoni saja Mas, Jawab Pria asal betawi ini.

Kesabaran itu Mas.. tentunya, mendapatkan dukungan juga dari Istri Saya Mas. Dan Alhamdulillah saja Allah, memberikan hidayah terhadap usaha Saya.

Apa hidayah itu Mas..?

Hidayah itu, tanpa disadari Saya dikit demi sedikit bermacam macam limbah, apa saja kepada relasi saya di sekitar wilayah Pasar Rebo Jakarta Timur.

Bermula dari menjual limbah. selanjutnya merambah,  membeli rongsokan Komputer yang rusak (tidak terpakai).Terus komputer itu  saya perbaiki dirumah, Ulang Didi.

Waktu itu tahun 2012, pelan pelan’, sambil mengisi kekosongan selain jasa pengetikan komputer, saya sering memperbaiki komputer saya yang rusak,..

Memang, tahap demi tahap itu, kita tidak berjalan mulus, perbaiki komputer sendiri terkadang tidak sempurna, akan tetapi, Saya juga minta bantu dengan teman.

Saya sering mempelajari mereka Mas..dikala ketika mereka sedang service komputer, tata cara yang mereka perbaiki. Beruntungnya Mas.. Teman Saya ini, mau berbagi ilmu kepada saya Mas.

Sehingga dikit demi sedikit Alhamdulillah Saya telah menguasai itu Mas,..Memang, perjalanan ini masih tetap bertahan, walau terkadang usaha jual beli limbah terkadang naik turun. Ucap dengan Larasnya.

Awak media kemudian bertanya,.. berapa penghasilan usaha limbah Didi perharinya?..

Ya Mas usaha limbah yang saya geluti ini, bukan hanya dibidang Komputer saja Mas,..tetapi ada beberapa macam, seperti Radio, Tape Dack, Televisi, Monitor, Sepeda, Kipas Angin, AC, dan lain lain.

Seperti Layar Monitor saja, bisa di gunakan untuk televisi atau komputer, dari harga Rp. 150.000 hingga Rp. 300.000, itu sudah bisa digunakan dan normal tidak mengalami kendala, tergantung dari ukuran Inch nya Mas.ulas dengan tersenyum.

Seperti Sepeda bekas, tergantung besar dan kecilnya, dari kisaran Rp. 300.000, hingga Rp 700.000. Itulah Mas usaha saya ini, saya tidak menjual mahal.

Yang terpenting jual cepat dan laku terjual saja, itupun saya ucapkan alhamdulillah Mas,.. Tutup Didi, melalui bincang bincangnya.

Editor: Saidi Hartono

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Trending

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.