REDAKSISATU.ID – Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak Acara Temu Akbar Pasukan Merah-TBBR (Tariu Borneo Bangkule Rajakng) di Rumah Radakng, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa 29 November 2022, pagi.
Selain Presiden Jokowi, hadir Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Kapolda Kalbar Irjen Pol Suryanbodo Asmaro, Pangdam XII/TPR Mayjen TNI Sulaiman Agusto, Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Panglima Jilah, Agustinus, Tokoh-tokoh Dayak, para Mangku Tariu Borneo Bangkule Rajakng, dan Pasukan Merah-TBBR.
Presiden Jokowi dalam kesempatan ini, menyampaikan salam hormatnya kepada Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) karena bisa bertemu langsung pada acara pertemuan besar tersebut.
“Saya sangat senang, sangat terhormat dapat hadir bersilahturahmi, bertemu dengan keluarga besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng, dalam sebuah acara pertemuan besar yang sangat mulia pada pagi hari ini,” ungkap Jokowi depan belasan ribu Pasukan Merah-TBBR, Pukul 09.00 WIB.
Pertama-tama, lanjut Presiden Jokowi, ijinkan saya dalam kesempatan yang baik ini menyampaikan Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, atas dukungan yang diberikan Masyarakat Kalimantan.
“Utamanya dari Suku Dayak, terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan,” ujarnya.
karena, kata Jokowi, kita akan membangun Ibu Kota Nusantara di Pulau Kalimantan. Tentu saja dukungan dari Masyarakat Suku Dayak sangat-sangat dibutuhkan.
“Apakah Saodara betul-betul mendukung, benar?,” tanya Jokowi. Benar, timpal Pasukan Merah-TBBR. Benar Ibu Kota Nusantara di Kalimantan?,” tanya Presiden lagi. Benar, timpal Pasukan Merah lagi. Terima kasih,” kata Presiden Republik Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan rasa senangnya, karena meskipun dari tempat yang cukup jauh, tetapi para peserta bisa hadir. Presiden menilai, kehadiran tersebut merupakan bukti semangat sangat tinggi.
“Saya senang sekali, karena tadi di depan saya tanyakan, bapak ibu dari mana?, dari Sintang, bapak ibu dari mana?, dari Melawi, bapak ibu dari mana?, dari Nanga Badau. Dan dari sini (Pontianak) tidak dekat, ada yang 8 jam, ada yang 4 jam, ada yang pagi-pagi tadi masih gelap subuh sudah sampai di sini. Benar?,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pada kesempatan ini juga menyampaikan, bahwa Bangsa Indonesia ini merupakan Bangsa yang besar. Memiliki Suku yang bermacam-macam, keberagaman yang berbeda-beda dengan 714 Suku. Namun hal ini juga terkadang tidak disadari.
“Ada Suku Dayak, Suku Jawa, Sunda, Sasak, Batak, dan selanjutnya sampai 714 Suku. Suku Dayak sendiri Sub Sukunya banyak sekali, ada 406 Sub Suku Dayak. Ada Dayak Iban, Dayak Kanayatn, Dayak Kayan, Dayak Lawangan, Dayak Kendayan, dan lain-lain,” terangnya.
Presiden ke-7 itupun mengingatkan, bahwa siapapun ke depan yang menjadi pemimpin harus menyadari keberagaman Bangsa Indonesia yang berbeda-beda. Jokowi menilai, keberagaman adalah kekayaan besar Bangsa Indonesia. Hal ini pun dibenarkan oleh seluruh Pasukan Merah-TBBR yang hadir pada kegiatan tersebut.
“Siapapun nantinya yang menjadi Pemimpin kedepannya, sebagai Negara besar harus menyadari nilai keberagaman itu. Dan keberagaman, perbedaan adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan. Keberagaman itu adalah kekuatan kita, bukan kelemahan kita. Perbedaan itu bukan memecahbelah, perbedaan itu adalah kekuatan. Perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi menguatkan. Jangan sampai karena perbedaan Suku, menjadi keliatan pecah belah. Justru karena kita berbeda-beda itu menjadi sebuah kekuatan besar,” tegas Presiden Republik Indonesia.
Diakhir sambutan, Jokowi kembali mengungkapkan perasaan senangnya. Karena menilai Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng mau merawat kebudayaan.
“Hari ini saya sangat senang, hari ini saya melihat bapak ibu dan Saudara-saudara sekalian mau merawat budaya kita, mau merawat budaya Dayak,” ungkapnya.
Ia menekankan, agar Masyarakat tidak melupakan kebudayaan.
“Jangan djlupakan mengenai kebudayaan, jangan dilupakan. Kita harus bersama-sama merawat, bersama-sama menjaga, bersama-sama memelihara agar budaya kita tetap terawat dengan baik.
Kemudian, yang ketiga, lanjut Jokowi menyampaikan bahwa tahun depan akan masuk tahun Politik. Ia mengingatkan dan berpesan, agar semuanya menjaga stabilitas Politik. Dimana pada bulan Februari 2024 merupakan pesta demokrasi, yaitu pemilihan Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden.
“Saya titip, kita semua jaga stabilitas Politik. Jangan sampai ada gesekan, hindari. Jangan sampai ada benturan, hindari. Jangan sampai ada yang mengadu-domba, Hati-hati. Kita ini beragam Suku, 714 Suku, jangan sampai ada gesekan di tahun Politik. Semua harus menjaga stabilitas keamanan. Negara ini harus aman, sehingga Pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” pesan Presiden Jokowi.
Editor: Adrianus Susanto318