REDAKSISATU.ID – Presiden Jokowi bertakziah ke rumah duka almarhum Ferry Mursyidan Baldan. Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) tersebut wafat pada usia 61 tahun.
Kedatangan Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di rumah duka yang terletak di Jalan Anggrek Cendrawasih IX Nomor 24, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat 2 Desember 2022, pada Pukul 18.59 WIB.
Saat tiba di rumah duka, Presiden ke-7 itu langsung disambut oleh istri almarhum, Ibu Hanifah Husein. Tampak juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” ungkap Presiden Jokowi.
Pertama-tama, lanjut Jokowi menyampaikan, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa yang mendalam kepada Ibu Ferry Mursyidan Baldan dan keluarga atas berpulangnya Pak Ferry Mursyidan Baldan ke rahmatullah, ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
“Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt,” ujar Presiden Jokowi selepas takziah.
Presiden Jokowi mengenang almarhum Ferry Mursyidan Baldan sebagai sosok pekerja yang baik serta menjalin komunikasi yang baik dengan siapa pun. Dengan wafatnya almarhum, Presiden menilai, dunia politik Indonesia kehilangan salah satu tokohnya.
“Beliau adalah seorang yang sangat baik, bekerja baik, berkomunikasi dengan siapa pun sangat enak dan sangat baik. Saya kira dunia perpolitikan Indonesia kehilangan seorang tokoh yang baik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Mantan Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan ditemukan meninggal dunia di dalam mobil miliknya di parkiran Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat siang, 2 Desember 2022, sekitar Pukul 13.43 WIB.
Saat ditemukan tersebut, Almarhum dalam keadaan duduk di kursi pengemudi mobil Nissan Teana berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 1616 FH.
Almarhum Ferry Mursyidan Baldan berada di lokasi tersebut untuk menghadiri acara wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan di Hotel Bidakara.
Editor: Adrianus Susanto318