Iklan
BerandaDAERAHPeringatan Nuzulul Quran Sebagai Momentum Sejarah Islam

Peringatan Nuzulul Quran Sebagai Momentum Sejarah Islam

Pasaman Barat | Redaksi Satu – Peringatan Nuzulul Quran sebagai momentum Sejarah Islam yang dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Raya Nurul Iman Nagari Giri Maju Kecamatan Luhak Nan Dua Kabupaten Pasaman Barat pada Sabtu (08/04/2023) tepatnya 17 Ramadhan 1444 H.malam bertempat di Masjid Raya Nurul Iman, berlangsung meriah.

Kegiatan yang diawali dengan shalat tarawih, terlihat selain dihadiri oleh Pengurus dan Jamaah Masjid Nurul Iman, juga dihadiri oleh Penjabat Wali Nagari Giri Maju, Ratna beserta perangkatnya, Bamus (BPD) Koto Baru perwakilan Nagari Giri Maju, Zulkifli, dan Kepala Jorong Giri Maju, Danang Panjiwana beserta kepala Dusun 1 sampai Dusun 10, serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda setempat, termasuk pengurus KPS Maju dan Makmur, Wirid Yasin se Giri Maju, Pengurus Masjid Nurul Ikhwan Giri Maju serta Remaja Masjid.

Menurut Ketua Masjid Nurul Iman, Hendri Dunan, SE. yang didampingi oleh Ketua Panitia, Ust. Gusnadi, dan Sekretaris, Ust. Rikwan mengatakan, kegiatan Nuzulul Quran malam itu diisi dengan acara Tausyiah yang disampaikan oleh Ust. Sardi Usman.

Hendri Dunan dalam laporannya menyampaikan, sebelumnya sebagai rangkaian peringatan Nuzulul Quran, pihaknta telah melaksanakan berbagai lomba seperti, lomba hafizh Quran, lomba azan, lomba kaligrafi dan lomba cerdas cermat tingkat anak-anak.

Menurut Hendri Dunan, Nuzul Quran
dalam sejarah peradaban Islam terjadi pada bulan Ramadhan tahun 610 M di Gua
Hiraq, dan ini ditandai dengan turunnya Surat Al-Alaq ayat 1-5 yang menjadikan awal dari kenabian Muhammad SAW.

Dikatakannya, sejarah turunnya Alquran ini bagi Umat Islam di Indonesia selalu diperingati dengan malam Nuzulul Quran setiap Ramadan.

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). (QS Al-Baqarah: 185),” terangnya.

BACA JUGA  Berhasil Gagalkan Peredaran 55 Kg Ganja Tim Opsnal Satresnarkoba Terima Penghargaan

Dikatakannya, kegiatan yang dirayakan dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an, semua dilakukan demi menjaga semangat ke-Islaman untuk terus mengingat momentum sejarah Islam tersebut dan kegiatan ini dirayakan dengan cara beragam, yang penting bagaimana memahami peristiwa Nuzulul Quran dengan baik.Peringatan Nuzulul

Selain itu, Ustadz Sardi Usman dalam tausyiah nya menyampaikan bulan suci Ramadhan ini merupakan bulan yang penuh berkah dan makrifah.

Untuk itu dirinya mengajak jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan ibadah wajib dan sunah selama bulan suci Ramadhan ini serta memperbanyak bersedekah.

“Bulan suci Ramadhan ini penuh berkah, untuk itu perbanyaklah Ibadah dan sadaqah, karena pahala dalam bulan suci Ramadhan ini berlipat ganda diberikan Allah SWT kepada kita,” ungkapnya.

Sardi juga berharap, momentum peringatan Nuzulul Quran ini, dapat dijadikan sebagai referensi dan diaplikasikan masyarakat dalam kehidupan sehari-sehari.

“Hendaknya, di setiap rumah tidak hanya sekedar memiliki Alquran, tetapi juga dapat sering dibaca dan menghafal ayat-ayat Alquran, hingga kehidupan kita sehari-hari mencerminkan isi Al-Quran,” terangnya.

Sardi Usman mengajak jamaah melalui peringatan ini sebagai momentum agar umat Islam selalu menjadikan Qur’an sebagai pedoman hidup.

“Mari tumbuhkan rasa cinta dalam diri kepada Allah SWT dan juga seluruh ciptaannya,” ajaknya.

Ustadz Sardi menyampaikan, dari 12 bulan yang ada dalam kalender Islam, Ramadhan merupakan bulan yang paling istimewa. Karena keistimewaannya, Ramadhan mendapat julukan sebagai sayyidus syuhur-raja atau pemimpin seluruh bulan.

Atas julukan ini, ada beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain.

Sardi juga menyampaikan, salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.

Apa lagi, dalam bulan Ramadhan, ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan yang disebut malam lailatul qadar. Nilai ibadah yang dilaksanakan di malam ini, lebih baik daripada nilai ibadah seribu bulan.

BACA JUGA  PSKB Bukittinggi Akan Hadapi Gasliko Dilaga Final Liga 3 Sumbar

Karena Ramadhan merupakan bulan istimewa, makanya kebaikan-kebaikan yang dikerjakan bulan Ramadhan nilainya berlipat ganda.

“melalui kegiatan kebaikan ini, tentunya dapat kita ambil hikmahnya, hingga isi kandungan Al-Quran mampu terus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Sardi mengakhiri.

(Zoelnasti)

Trending

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.