Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Asisten Keperawatan Sumatera Barat telah terbentuk dari hasil pertemuan guru guru produktif asisten keperawatan di SMK Kesehatan Genus Bukittinggi, Jumat (5/7).
Pertemuan Pembentukan MGMP dibuka oleh pembina SMK Kesehatan Sumatera Barat Defi Endri yang juga Kepala SMK Genus Bukittinggi dihadiri sekitar 20 orang guru guru keperawatan dari SMK Genus Bukittinggi, SMK Kesehatan Genus Sumbar, SMK Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi, SMK Kosgoro 2 Payakumbuh dan SMK Negeri Kota Besar Darmasraya.
Defi Endri dalam sambutannya sangat mengapresiasi terbentuknya Musyawarah Guru Mata Pelajaran Produktif yang digagas oleh Sesri Yenti S,Kep dan kawan kawan dari SMK Genus Bukittinggi.
Dikatakan kesulitan bahan ajar, kesulitan dalam proses belajar mengajar, kesulitan membuat modul, membuat silabus dan RPP dapat dipecahkan secara bersama-sama melalui musyawarah Guru Produktif, karena guru guru keperawatan adalah berasal dari non keguruan.
“Dulunya ketika saya mendirikan SMK Kesehatan banyak orang mempergunjingkan bahwa saya orang gila, mengapa dikatakan orang gila karna SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) ditutup, kok pak Def buka SMK Kesehatan”, ujar Def
Memang ketika itu SMK Kesehatan yang sudah ada terletak di persimpangan jalan, mau dibawa ke mana SMK Kesehatan, karna regulasinya tidak jelas.
Dunia usaha dan industri bidang kesehatan seperti rumah sakit dan klinik tidak mau menerima siswa SMK Kesehatan untuk prakerin apalagi untuk menerima tamatan SMK Kesehatan bekerja di rumah sakit dan klinik.
Singkat cerita curhat Def, beliau bersama kepala- kepala SMK Kesehatan Se Indonesia membentuk organisasi Persemki (Persatuan SMK Kesehatan Indonesia). Melalui wadah inilah kami berjuang mendesak kementrian kesehatan untuk mengeluarkan Permendiknas. Akhirnya setelah berdarah – darah berjuang ke PPSDM Kementrian Kesehatan akhirnya keluarlah Permenkes no 80 tahun 2016 Tentang kedudukan dan fungsi SMK Kesehatan.
Defi Endri menambahkan Karena sudah ada regulasi Permenkes no 80 Tahun 2016 itu, maka yayasan yayasan di Indonesia berebut membuka SMK Kesehatan termasuk di Sumatera Barat. Di Sumbar saja lanjut Def sudah ada kurang lebih 15 SMK Kesehatan di Kab kota di Sumbar, termasuk SMK Negeri membuka program keahlian asisten Keperawatan dan Farmasi.
Dengan dibukanya jurusan kesehatan di SMK Negeri di Sumbar, tentu secara tidak langsung menjadi saingan besar bagi SMK Swasta di bidang kesehatan.”Agar kita swasta tidak kalah bersaing dengan SMK Negeri, maka sekolah swasta harus meningkatkan mutu, pelayanan, disiplin dan prestasi siswa dan sekolah yang kita pimpin. Untuk itu, mari kita bersama sama berjuang memajukan sekolah swasta di tempat kita bertugas”, Ujar kepsek berprestasi tingkat nasional.
Dari hasil musyawarah guru guru asisten keperawatan Se Sumbar maka terpilih Ns.Sesri Erliyanti,SKep sebagai ketua, Okta Handayana,SKep Sekretaris dan bendahara Dayat,S.Kep.
Ketua terpilih Sesri Erlianty berjanji akan bersungguh sungguh memimpin MGMP Asisten Keperawatan Ke depan. Bulan September pertemuan MGMP di SMK Kesehatan Genus Sumbar dengan mengundang Kadis dan kabid Dinas Pendidikan Prov.Sumbar, bulan Oktober pertemuan MGMP di SMK Negeri Kota Besar Darmasraya, November di SMK Kosgoro Bukittinggi dan Desember di SMK Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi.
Sebagai Pembina MGMP Asisten Keperawatan, Defi Endri mengingatkan Kepada Pengurus MGMP untuk segera mengurus SK MGMP dari Dinas Pendidikan Prov.Sumbar dan segera membuat Program Kerja. (Zon)