Pasbar | Redaksi Satu – Mata Rakyat Pasaman Barat Peduli (MRPB P) sebagai gerakan kemanusiaan di Kabupaten Pasaman Barat yang keberadaannya sudah hampir 7 tahun di Bumi Tuah Basamo, merupakan Cikal bakal lahirnya berbagai komunitas sosial di bumi mekar Pasbar ini.
Saat ini masyarakat Pasaman Barat, tidak asing lagi mendengar gebrakan mata Rakyat Pasaman Barat Peduli (MRPB P) yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan melalui KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat (KKPB).
Terbukti, Mata Rakyat Pasaman Barat Peduli sejak berdirinya hingga kini telah memiliki ratusan relawan disetiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat, dan selalu siap menjadi agen kemanusiaan bahkan tanpa mengenal batas siap menyalurkan bantuan kepada ribuan warga dhuafa yang membutuhkan.
Mon Efery dan Decky H. Sahputra sebagai dua tokoh pencetus pergerakan kemanusiaan tersebut, saat ditemui Redaksi Satu Kamis,(18/11/2021) mengatakan, berdirinya MRPB P ini berawal dari kegiatan Ramadhan tujuh tahun lalu, di mana saat itu mereka bersama beberapa relawan mengumpulkan infaq.
Dari hasil pengumpulan dana tersebut mereka jadikan paket Sembako khusus buat anak-anak yatim dan piatu yang ingin berlebaran dengan mengantarkannya langsung rumah ke rumah.
Dalam perjalanan gerakan kemanusiaan yang mereka himpun tersebut, ternyata bukan saja anak yatim piatu yang butuh bantuan, tetapi masih banyak anak-anak terlantar dan keluarga kurang mampu yang kehidupannya memiriskan, membutuhkan uluran tangan maupun bimbingan dari kita yang peduli, bukan saja masalah kelaparan, tapi kesehatan, pendidikan termasuk sandang dan pangan.
Berdasarkan pengalaman mereka dan melihat banyaknya warga yang kehidupannya serba kesulitan dan memiriskan, apa lagi di era 76 Tahun Indonesia Merdeka saat ini, ternyata masih ada juga Rakyat yang hidupnya jauh dari kehidupan layak.
“Mungkin kalau kita telusuri lebih jauh lagi di hampir semua daerah se Nusantara ini bisa dibilang bukan hanya segelintir, tapi lebih dari segelintir, saudara kita yang butuh uluran tangan dari kita,” ujar Mon Every.
Melihat masih banyaknya kehidupan saudara -saudara di sekitar kita yang memiriskan tersebut, akhirnya mereka mengkolaborasikan puluhan komunitas sosial kemanusiaan yang ada di Pasbar dalam satu motto, Bersamakitabisa.
Sejak saat itulah, puluhan relawan yang ada di Kabupaten Pasukan Barat dari berbagai komunitas sosial, bernaung dalam satu gerakan yang bernama KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat (KKPB).
Adapun berbagai komunitas yang tergabung tersebut adalah, Mata Rakyat Pasaman Barat Peduli (MRPB PEDULI), MajelisMujahidin, LaskarMujahidin, World Human Care (WHC), PPS Bundo Kanduang, Yayasan UmmahatInayah, Solidaritas Peduli Sesama, Generasi Air Bangis Berbagi, Talamau Peduli, Pandah Art Green,Yayasan Gerakan Bunda Berbagi (YGBB), Parak School, LDK AlUkhuwah STAI Yaptip, Anak Maligi Berbagi, Kinali Peduli, HIGMASK Seberang Kenaikan, Aua Kuniang Peduli, Relawan Nagari STAK, Relawan Nagari Kajai, Bank Sampah Tuah Basamo,Sebar Pukat Sasak,Aliansi Kinali Berbagi, IMKP Peduli, POSSI Pasbar, Pemuda Pancasila, FPL Pasbar, AMPU Simpang Tiga, PREMMAN Paraman Ampalu dan lain sebagainya yang kini sudah menyebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat.
Dalam perbincangan hangat melalui silaturahmi yang penuh keakraban siang itu, Decky dan Mon Eferi banyak bercerita bukan hanya tentang kondisi kehidupan masyarakat sejak era pandemi Covid -19 saat ini saja, tapi lebih banyak menyampaikan beberapa kegiatan seputar komunitas mereka yang telah berdiri hampir 7 tahun.
Saat ditanya sejauh mana kesan dan tanggapan masyarakat yang awalnya rada sinis, terhadap gerakan ini.
Mereka akui, awalnya memang banyak masyarakat menilai dan mencibir gerakan ini, bahkan ada yang mengatakan hanya semata atau sebatas mencari populeritas, terutama untuk merebut panggung politik sesaat.
Akhirnya semua itu terbantahkan, musim pesta Demokrasi baik Pileg, Pilkada berlalu, namun tak satupun dari mereka terjun sebagai konstestan peserta Pemilu tersebut.
Menurut mereka, kegiatan sosial kemanusiaan ini bila dilaksanakan dengan ikhlas dan hanya berharap ridho Allah semata, InsyaAllah semua akan terjawab dengan sendirinya, kuncinya #bersamakitabisa.
Di samping itu perlu adanya niat keihklasan bersama dalam menembus level Relawan Kemanusiaan tanpa batas dan waktu dengan keuletan dan kesabaran, serta kebersamaan.
Akhirnya, berkat adanya keikhlasan dari para relawan, hingga kini KKPB ada dan telah tersebar sampai ke tingkat desa, bahkan tingkat terendah, seperti RT dan RW.
” Kita terus bergerak tanpa pamrih, bukan saja sebagai relawan yang menyalurkan bantuan infaq dari para donatur dan dermawan, tapi kita juga relawan sebagai informan melihat dan mendata warga di sekitar kita yang butuh uluran tangan kita, mana warga kita yang berhak menerima bantuan dari sesama,” papar Decky.
Decky H. Sahputra yang saat ini sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat dan Mon Efery sebagai Wakil Kepala SMAN 1 Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat adalah sosok PNS atau ASN yang mumpuni dan mampu melampuai batas kewenangannya dalam menembus Peduli Kemanusiaan.
Sementara itu, Wafriman Matondang, salah seorang tokoh kemanusiaan dari Kecamatan Lembah Melintang juga di dampingi oleh Asmar Habibi serta beberapa relawan dari berbagai Kecamatan lainnya yang sudah lama ikut bergabung di KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat, bercerita kepada Redaksi Satu.
Menurut mereka, dana maupun bantuan infaq dari para dermawan sebagai donatur di komunitas yang mereka kelola selama ini, semua diteruskan bukan saja kepada masyarakat yang berhak, tetapi juga disalurkan kepada lembaga atau yayasan sosial seperti Panti yang membutuhkan, baik berupa penyaluran bantuan pendidikan, kesehatan dan bantuan bencana, hingga apa yang disalurkan tersebut manfaatnya semakin dirasakan oleh mereka yang berhak menerima.
Bahkan, melalui #bersama kita bisa, KPPB juga ikut aktif menyalurkan beberapa bantuan kemanusiaan sampai ke luar daerah Pasaman Barat, seperti bantuan ke Lombok saat ditimpa bencana besar beberapa tahun lalu, Jawa, Banten dan juga Sulawesi, termasuk ke luar negeri seperti Rohingya dan Palestina.
Dalam pemaparan.mereka yang disampaikan kepada Redaksi Satu, Kamis siang (18/11/2021) di Markas besar KKPB jalur 32 Simpang Empat Pasbar, kolaboraksi sosial kemanusiaan ini pergerakan dan laporannya dapat bersifat lokal
di kecamatan masing-masing, demikian juga laporannya bisa melalui media sosial dengan memposting hasil kegiatan.
Menurutnya, dari hasil laporan yang diposting di media sosial baik di Fb dan WA atau media lainnya itu, hal itu akan meyakinkan dan akan lebih banyak dermawan dan donatur KKPB yang tersebar di berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar negeri, akan lebih peduli untuk secara rutin menyalurkan bantuannya.
Wafriman menyampaikan, salah satu kegiatan mereka saat ini yakni, mereka sedang merehap gubuk Kakek Baharuddin yang beralamat di Banjar Kapar,Jorong Koto Sawah Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Dikatakannya, salah satu kegiatan KKPB saat ini meringankan beban Kakek Baharudin yang tinggal di sebuah pondok kecil yang dindingnya jarang dan atapnya mulai bocor.
Ketika kami diskusi dengan Kepala Jorong tentang bagaimana solusi melihat keadaan miris kehidupan Kakek Baharudin.
Seperti yang diceritakan oleh Wafriman, “Alhamdulillah setelah relawan KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat bersama Jorong Koto Sawah mengunjungi Kakek Baharudin di Banjar Kapar Jorong Koto Sawah, semua teratasi,” ujarnya.
Saat kami para relawan yang ada di Ujung Gading bersama Kepala Jorong, meninjau langsung kondisi Kakek Baharuddin, salah seorang warga menghampiri kami, dan ia menyampaikan kondisi yang sebenarnya dan menambahkan bahwa tempat Kakek Baharudin ini dulu adalah Kandang Kambingnya.
Akhirnya terjawab ternyata bukan pondok tapi kandang yang diubah pungsi menjadi pondok.
Menurut Wafriman, dari hasil diskusi dan kunjungan tersebut, sepertinya pihaknya tidak bisa berharap banyak dari bantuan Program Pemerintah tentang Bedah Rumah, sebab Kakek Bahar tidak punya KTP, KK, Surat Bukti Kepemilikan tanah seperti persyaratan untuk mendapat bantuan pemerintah tersebut.
“Sebelum pulang Kami menyerahkan amanah dari dermawan berupa sembako seharga Rp 200.000 dan uang tunai Rp 150.000,- untuk keperluan beliau,” ujarnya.
Berkat himbauan relawan di medsos, yang berbunyi “Kepada Hamba Allah yang dilebihkan Allah rezkinya, mari kita bangun pondok tempat Kakek Baharuddin menjadi sebuah hunian yang layak”.
Akhirnya, ada seorang warga Pasaman Barat yang menetap New Zealand, melihat pergerakan kemanuaiaan yang dilakukan oleh KKPB ada di media sosial, dengan judul ” Nestapa di Usia Senja”.
Dermawan tersebut pun lalu secara spontan menghubungi kami untuk menyalurkan bantuannya.
Dan akhirnya muncul status berikutnya dari relawan di fb, dengan judul “Di cuekin di Negri Sendiri dapat Simpati dari Luar Negri”.
Seperti yang diceritakan Wafriman yang didampingi Asmar Habibi, Alhamdulillah
Hari ini Relawan KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat mengantar bahan bangunan untuk Rumah Kakek Baharudin duafa di Banjar Kapar Jorong Koto Sawah Nagari Ujunggading.
Selama ini Kakek Baharudin tinggal di bekas kandang kambing.
“Terima Kasih kami Ucapkan kepada Putra Ujunggading yang tinggal di New Zaelland Australia yang telah menjadi Donatur Pembangunan Rumah Kakek Baharudin,” ucapnya.
Menurutnya saat ini, pembangunan Rumah baru untuk Kakek Baharuddin sudah mulai bekerja.
” mudah-mudahan cepat selesai.. Aamiin,
dan terimakasih banyak kami ucapkan kepada abangda Am Nasution yang selalu mempedulikan rakyat Pasaman Barat, dan juga Jakamullah Khair To ID & NN AND All Brothers di AUCKLAND, SELANDIA BARU, ” Ucapnya.
Selanjutnya Decky menambahkan, dengan keterpaduan dan kebersamaan tersebutlah, relawan – relawan dengan khasnya masing-masing menyampaikan suatu keadaan sebenarnya yang ada di sekitar mereka.
Berdasarkan pantauan kita, ternyata saat ini masih banyak masyarakat yang butuh uluran tangan dan bantuan baik dari lembaga sosial yang bergerak dalam bidang peduli kemanusiaan, termasuk juga ada nya harapan masyarakat bantuan dari Pemerintah, sebab selama ini sebahagian besar warga dhuafa kita banyak yang tak tersentuh oleh Pemerintah.
Decky yang didampingi Mon Eferi, dan beberapa relawan lainnya menyampaikan, siang itu memilih pembahasan untuk lebih fokus tentang kondisi yang ada disekitar kita, khususnya mengungkap dari sekian banyak manfaat penyaluran bantuan yang telah disampaikan kepada ribuan warga dhuafa yang berhak menerima.
Decky pada kesempatan itu melalui Redaksi Satu kembali menghimbau agar kita, di manapun berada, agar selalu punya waktu memperhatikan tetangga maupun warga sekitar kita yang sedang ditimpa kesusahan atau yang membutuhkan uluran tangan dari sesamanya.
“hal tersebut adalah merupakan bukti sigap, dari aksi nyata kita, mari jangan lupa ikut berkontribusi dalam setiap pergerakan Sosial Kemanusiaan yang ada di daerah kita,” himbaunya.
Dikatakan Decky, jika kita semua peduli, #bersamakitabisa, Insya Allah, beban berat mereka yang membutuhkan akan bisa kita ringankan.
Mon Efery juga pada kesempatan itu menghimbau Kepada para dermawan dan donatur yang ingin ikut berkontribusi dalam Gerakan Sosial Kemanusiaan ini, dapat menyalurkan infaqnya melalui rekening MRPB PEDULI di BRI,No.Rekening 0615-01-008410-53-1.
(Zoelnasti)