Pessel, redaksisatu.id – Hutan lindung alam lestari tetap terjaga, maka alam itu akan menjadi indah dan damai.
Sebaliknya hutan lindung suasana tidak seceria alam lestari, hutan lindung untuk penyangga pantai dibabat habis oleh para mafia tanah.
Sungguh ironis hutan lindung harusnya tetap lestari, kini telah menjadi gersang. Hutan lindung berada dikawasan Ujung Tanjung dan Teluk pulai di bagian selatan kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Bahkan para mafia tanah telah menguasai, dan memainkan skenarionya. Mereka bisa diperjualbelikan oleh mereka kepada pemodal.
Keserakahan dan ketamakan pada tanah hal yang biasa bagi mereka, tanpa harus memikirkan kebelakang dampak buruk lingkungan.
Yang rusak yaitu abrasi pantai(pengikisan pantai oleh air laut). Bukan hanya itu juga,.. berdampak kepada kelestarian hutan, hilangnya flora dan Pauna langka” yang mendiami kawasan ini.
Alam Hutan Lindung Hampir Punah
Bustami Pasry tokoh masyarakat Pesisir Selatan, dan juga merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan singgung APH di minta cepat bertindak” Rabu 28 mei 2025.
Menurut nya, kawasan ini juga merupakan warisan leluhur yang harus di jaga kelestarian, keasriannya dan disana juga didiami seperti:
Kerbau Jalang (Kerbau liar gaib),Harimau,Rusa, Lebah Madu, Rotan, Pohon Nibung di sepanjang pantai sudah punah dan beberapa jenis burung dan juga banyak di jumpai di lokasi ini. Ujar mantan anggota DPRD dari PPP 1999-2004.
Dampak dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, di mana hutan lindung ini~’dulunya begitu asri dan sekarang sudah punah.
Ekosistem Flora dan Fauna Kini Rusak
”Jika di musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan, dan lahan ( karhutla) berdampak segnifikan.
Serta berdampak terhadap lingkungan hidup dan masyarakat luas. Kemudian akan terjadi nya pengikisan pantai oleh air laut, “abrasi pantai”.
Lokasi pantai yang indah ini mulai dari Nagari Muara Sakai, Pancung Soal sampai ke perbatasan Provinsi Bengkulu.
Kecamatan Silaut di tepi pantai ini juga lokasinya, ada beragam batu permata yang indah-indah.
Kini nilai-nilai potensi ekonomi lokal punah oleh para mafia/cokong yang pengexploitasi kawasan ini.
Dibagian daratan di sepanjang kawasan hutan lindung ini, juga sudah banyak di tanami kelapa sawit.
Lanjut Bustami Pasry mengatakan ” APH di minta bertindak tegas..berikan sanksi norma hukum yang seberat beratnya kepada cukong / mafia tanah ini.
”Karena mereka memperjual belikan tanah warisan leluhur ini, kepada para pemodal yang tamak dan rakus atas tanah tanpa memikirkan negeri ini.
Tapi hanya memikirkan diri pribadi semata” Tegasnya.
Bustami Pasry ketua umum Masyarakat Peduli Bumi Renah Indojati, dan mantan anggota DPRD Pessel pada reformasi( Eri chan).