spot_img

Mafia Tanah Kuasai Hutan Lindung Ujung Tanjung Kabupaten Pessel

Pessel, redaksisatu.id – Hutan lindung alam lestari tetap terjaga, maka alam itu akan menjadi indah dan damai.

Sebaliknya hutan lindung suasana tidak seceria alam lestari, hutan lindung untuk penyangga pantai dibabat habis oleh para mafia tanah.

Sungguh ironis hutan lindung harusnya tetap lestari, kini telah menjadi gersang. Hutan lindung berada dikawasan Ujung Tanjung dan Teluk pulai di bagian selatan kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

BACA JUGA  FP UNIB Budidayakan Ikona Melon
Lindung
Bustami Pasry Mantan Anggota DPRD 1999-2004.

Bahkan para mafia tanah telah menguasai, dan memainkan skenarionya. Mereka bisa diperjualbelikan oleh mereka kepada pemodal.

Keserakahan dan ketamakan pada tanah hal yang biasa bagi mereka, tanpa harus memikirkan kebelakang dampak buruk lingkungan.

Yang rusak yaitu abrasi pantai(pengikisan pantai oleh air laut). Bukan hanya itu juga,.. berdampak kepada kelestarian hutan, hilangnya flora dan Pauna langka” yang mendiami kawasan ini.

BACA JUGA  Edwar Setiawan: Selamat dan Sukses, Pulau Baru 5 Besar Desa Wisata Prop. Bengkulu

Alam Hutan Lindung Hampir Punah

Bustami Pasry tokoh masyarakat Pesisir Selatan, dan juga merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan singgung APH di minta cepat bertindak” Rabu 28 mei 2025.

Menurut nya, kawasan ini juga merupakan warisan leluhur yang harus di jaga kelestarian, keasriannya dan disana juga didiami seperti:

Kerbau Jalang (Kerbau liar gaib),Harimau,Rusa, Lebah Madu, Rotan, Pohon Nibung di sepanjang pantai sudah punah dan beberapa jenis burung dan juga banyak di jumpai di lokasi ini. Ujar mantan anggota DPRD dari PPP 1999-2004.

BACA JUGA  Polsek Mukomuko Selatan Sediakan Air Bersih Untuk Warga Terdampak Kemarau

Dampak dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, di mana hutan lindung ini~’dulunya begitu asri dan sekarang sudah punah.

Ekosistem Flora dan Fauna Kini Rusak

”Jika di musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan, dan lahan ( karhutla) berdampak segnifikan.

Serta berdampak terhadap lingkungan hidup dan masyarakat luas. Kemudian akan terjadi nya pengikisan pantai oleh air laut, “abrasi pantai”.

BACA JUGA  Anggota DPRD Propinsi Mengawasi Kinerja Kepala Daerah Propinsi Bukan Kabupaten/Kota 

Lokasi pantai yang indah ini mulai dari Nagari Muara Sakai, Pancung Soal sampai ke perbatasan Provinsi Bengkulu.

Kecamatan Silaut di tepi pantai ini juga lokasinya, ada beragam batu permata yang indah-indah.

Kini nilai-nilai potensi ekonomi lokal punah oleh para mafia/cokong yang pengexploitasi kawasan ini.

BACA JUGA  Polres Kapuas Hulu Diduga Terindikasi Kuat Amankan Ekskavator milik SN Pemodal PETI

Dibagian daratan di sepanjang kawasan hutan lindung ini, juga sudah banyak di tanami kelapa sawit.

Lanjut Bustami Pasry mengatakan ” APH di minta bertindak tegas..berikan sanksi norma hukum yang seberat beratnya kepada cukong / mafia tanah ini.

”Karena mereka memperjual belikan tanah warisan leluhur ini, kepada para pemodal yang tamak dan rakus atas tanah tanpa memikirkan negeri ini.

BACA JUGA  Proses Hukum Hendaklah Selalu Memberikan Kejujuran dan Keadilan

Tapi hanya memikirkan diri pribadi semata” Tegasnya.

Bustami Pasry ketua umum Masyarakat Peduli Bumi Renah Indojati, dan mantan anggota DPRD Pessel pada reformasi( Eri chan).

BACA JUGA  Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki Hadiri Peletakan Batu Pertama YGBB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img