Kawasan hutan di TAPAN pesisir Selatan, mendapatkan perlindungan oleh Undang-Undang, kini telah terjadi pembakaran hutan dan lahan di Tapan Sumatera Barat, (21/12/2023).
Ketika 3 wartawan susuri kebakaran lahan hutan tersebut, diantaranya Eri Chan wartawan dari redaksisatu.id.
Eri dkk telah mengalami intimidasi dan fitnah, oleh pemilik lahan” di dalam Kawasan Hutan wilayah selatan, Kabupaten pesisir Selatan.
Menurutnya mereka meminta agar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, untuk membatalkan izin pemanfaatan hutan tersebut.
“Yang di ajukan” dan di duga penyebab kebakaran hutan dan lahan. TAPAN’ Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, kabupaten pesisir Selatan provinsi Sumatera Barat (21/12/2023).
Hasil penelusuran di dalam kawasan hutan produksi konversi (HPK dan HL) Tapan, Lunang, Silaut di tiga kecamatan bagian selatan kabupaten pesisir Selatan.
Melihat ada kenjangalan semenjak di fasilitasi PP no 24 tahun 2021, tata cara pemanfaatan hutan kawasan yang berakhir pada bulan November tahun 2023.
Hal ini dikatakan di duga ada kepentingan sekelompok orang dan, calon legislatif (caleg) PPP dari dapil Lima Kabupaten Pesisir Selatan.
Dia telah memblokir WA Eri Chan, selaku wartawan di dalam kawasan hutan wilayah TAPAN.
Di saat tiga orang wartawan konfirmasi,’ terkait hutan kawasan” di rumah caleg di TSM Silaut, kecamatan Silaut.
Caleg ini mengatakan tidak ada memiliki lahan, dalam Kawasan HPK wilayah TAPAN.
“Lahan saya di pinggir laut tidak ada di TAPAN, yang saya ajukan hanya wilayah Silaut dan pacung soal” ujarnya.
Dalam kurun waktu yang lama Awak media terus mencari informasi.,lanjutnya awak media menelusuri lokasi penangkapan alat berat excavator HITACHI” pada tahun 2022 oleh dinas kehutanan.
Penangkapan satu unit excavator HITACHI kala itu atas laporan warga tapan yang tidak kita sebutkan nama nya.
laporan itu di kirim ke Gakkum wilayah dua Sumatra, sampai saat ini foto Excavator HITACHI masih ada di Instagram Gakkum Sumatera.
Ironisnya semenjak caleg ini memasuki excavator HITACHI kelokasi yang sama, koordinat nya dalam laporan” -2.21714 darjat 101.048677darjat” warga Silaut ramai membuka lahan tersebut, meskipun empat orang tersangka sudah di penjara sekarang.
Di konfirmasi beberapa orang warga Silaut kuasai, area HPK Tapan mengakui mereka mengurus izin melalui caleg tersebut.
Khairul wali nagari Silaut dua membenarkan, caleg tersebut yang membawa dokumen ke jakarta untuk di ajukan izin dari KLHK.
Caleg tersebut mencoba memainkan seknario nya’ untuk mendapatkan izin dari KLHK, tapi dia lupa pergerakan di monitor oleh tiga orang wartawan, karena lahan yang di ajukan pemanfaatan hutan kawasan itu tidak memenuhi kriteria.
“Yang di fasilitasi hanya bagi masyarakat yang sudah terlanjur, memiliki lahan di dalam kawasan” pastikan sebelum 2 November tahun 2020.
Setelah itu pidana” tegasnya UPTD KPHP Kabupaten pesisir Selatan, Hendrio Fadly di kantor camat Basa ampek balai Tapan.
Dilain sisi inisial D“ warga pancung soal ,intimidasi dan fitnah kepada Eri” selaku Wartawan Redaksi Satu dengan tuduhan,’membakar lahan perkebunan kelapa sawit milik D”dalam kawasan hutan yang tidak mengantongi izin dari KLHK.
Atas kejadian ini Eri kembali menghubungi Mentri linkungan hidup dan kehutanan (LHK) Siti Nurbaya via WhatsApp.
Seluruh bukti bukti, rekaman percakapan dan nomor HP pemilik lahan dan alat berat excavator dan titik api hasil pantauan citra satelit , foto video koordinat lokasi untuk di tindaklanjuti.”
“Mohon Bu batal kan semua izin yang di ajukan calon legislatif caleg PPP dapil lima, kabupaten pesisir Selatan.
Itu dan tolong ambil tindakan di duga Pembukaan lahan baru, dalam kawasan hutan penyebab kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla)” pinta Eri .
Sampai berita ini di terbitkan,’ beberapa unit excavator masih gerogoti kawasan hutan.
Penulis Eri Chan wartawan redaksisatu.id