spot_img
BerandaDAERAHKemenag Pasbar Dikunjungi Kakanwil Sumbar

Kemenag Pasbar Dikunjungi Kakanwil Sumbar

Pasbar | Redaksi Satu – Dalam rangka memberikan pembinaan sekaligus pencerahan kepada pejabat di lingkungan Kantor Kemenag Pasaman Barat, pada Hari Selasa (19/10/2021) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi hadir di Simpang Empat.

Kakanwil Kemenag Sumbar sebagai Pembina dan sekaligus pejabat di jajaran tersebut dalam pengarahan yang dilaksanakan di Balai Nikah dan Sarana Manasik Haji, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pasaman, Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Sumbar, pada Hari Selasa (19/10/2021) yang lalu juga didampingi oleh Ka Kemenag Pasbar, M. Nur berharap kegiatan ini bukan hanya terhenti di sini saja, tapi memang harus dilanjutkan ke semua personil yang ada di jajaran Kemenag setempat.

Kegiatan yang dilakukan Kemenag ini menurutnya bukan saja untuk meningkatkan kekompakan dan menjalin harmonisasi antar pejabat Negara di lingkungan Kanwil Kemenag Sumatera Barat, juga harus mampu membina keharmonisan dan kerukunan di tengah masyarakat di wilayah tugasnya masing-masing, acara siang itu selain dihadiri oleh seluruh pejabat lingkungan Kantor Kementerian Agama Simpang Empat juga terlihat hadir seluruh pejabat di lingkungan KUA se kecamatan yang ada di Pasbar.

Kemenag

Kakanwil Kemenag Sumbar, pada acara tersebut mengatakan, jabatan yang saat ini dipercayakan kepada para pejabat, apakah itu Kepala Kantor, Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi, penyelenggara Zawa, Kepala KUA atau Kepala Madrasah Negeri, adalah jabatan yang diemban sebagai pelaksana dan pengemban amanah dalam membina kerukunan antar umat di wilayah kerjanya masing-masing.

Seperti dirinya saat setelah dilantik menjadi Kepala Kanwil Kemenag Sumbar beberapa hari yang lalu, ia mengaku jabatan itu juga merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan kelak kepada Allah SWT.

“Mari kita jalankan amanah dan kepercayaan jabatan yang kita emban ini dengan profesional, ikhlas dan penuh tanggung jawab, dengan tetap mangayomi umat guna memberikan pelayanan prima dalam meningkatkan sinergitas dan kebersamaan untuk kemajuan bersama ke depan,” tuturnya.

BACA JUGA  Dana Bos Tahap II Untuk Madrasah Mulai Cair

Helmi menjelaskan, secara Nasional Kemenag memang berbeda dengan Kementerian dan lembaga lain yang ada di tanah air dan hal itu sesuai tupoksinya selama ini sebagai pembina dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan kerukunan, berdampingan dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Ditambahiannya lagi, Kemenag Selain mengurusi pendidikan, mulai tingkat Rhaudatul Adfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) hingga ke Perguruan Tinggi, Kementerian Agama juga menjalankan tugas sebagai pelaksana pembangunan keharmonisan dan kerukunan berbangsa dan bernegara di segala bidang keagamaan.

“Tugas kita melakukan pembangunan dalam bidang agama, bukan saja pelayanan haji dan umrah, zakat, wakaf, pembinaan keluarga sakinah (urusan penikahan), dan sebagainya, tapi juga membangun keharmonisan urusan antar umat beragama seperti kerukunan umat Islam, Budha, Kristen, Hindu dan Konghucu yang semua agama tersebut memang diakui di negara kita, hingga kesejahteraan dapat kita raih,”terangnya.

Seiring hal itu, Helmi mengingatkan agar ke depan tidak lagi ada alasan bagi pejabat di kantor, Kepala KUA, dan Kepala Madrasah Negeri di Pasaman Barat untuk tidak peduli dengan tugas dan kewenangan yang telah diamanahkan kepada kita sebagai pembina dalam menciptakan kerukunan, ketertiban dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Pasaman Barat, Muhammad Nur menyampaikan, Pasbar yang multi etnis khususnya saat ini ada tiga etnis besar yang sejak dulu kala hidup berdampingan di Bumi Tuah Basamo ini, yaitu Minang, Jawa, dan Mandahiling.                                                        Sementara kita tahu di dalam Suku Batak ada beberapa etnis, seperti Mandahiling, Toba,Simalungun dan Karo termasuk Tapanuli, yang mana semua etnis tersebut walaupun berbeda agama namun hidup rukun berdampingan dan damai.

BACA JUGA  50000 Kalender Bergambar Edwar Setiawan Siap Dibagikan

Demikian juga Pasbar yang berbatasan dengan Kabupaten Agam, Pasaman, dan sebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mandahiling Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara, tentu memiliki berbagai penganut agama lainnya, namun selama ini semua itu berjalan dengan penuh keharmonisan tanpa ada gesekan.

“Alhamdulillah, hingga saat ini keharmonisan sesama warga di Pasbar tetap terjaga, meski dalam tatanan agama, etnis, dan bahasa ada perbedaan,” terang M. Nur.

(Zoelnasti)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.