Kab.Limapuluh-kota – Redaksi satu – Kab. 50 kota tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan budayanya saja. Kabupaten yang terletak dan berbatasan dengan Provinsi Riau ini, juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan jenis kulinernya.
Sebut saja martabak kubang, randang payokumbuah/ Kab 50 kota, pangek cubadak, pangek paku (pakis-red ) karabu baluik, galamai, wajik bareh randang dan sederetan jenis penganan lainnya. Kelezatan dan kekhasan cita rasanya, terkenal tidak saja di nusantara akan tetapi terkenal sampai ke mancanegara.
Selain penganan yang disebutkan tadi, daerah Kabupaten 50 kota yang berhawa sejuk ini juga memiliki beragam jenis cemilan yang banyak tersedia di toko oleh-oleh di wilayah kabupaten setempat. Sekitar 10 Km dari Kota Payakumbuh arah Kelok Sembilan, akan ditemukan belasan toko pusat oleh-oleh.
Jika anda ke Kab.50 Kota, akan terasa rugi jika tidak membeli oleh-oleh makanan ringan khas daerah setempat. Sekitar 10 Km dari Kota Payakumbuh arah Kelok Sembilan, anda akan menemukan belasan toko pusat oleh-oleh.
Tepatnya di sepanjang jalan raya Sarilamak-Kecamatan Harau- Kab.50 Kota, berjejeran toko yang menjual beragam cemilan tradisional khas daerah setempat. Cemilan yang dijual di sana, merupakan jenis makanan ringan yang menjadi ikon Daerah penghasil Gambir itu.
Jenis Cemilan khas Kab.Limapuluh-Kota yang disediakan di sana, ada Bareh Randang, Batiah, Galamai, Kacang Ganepo, dan Randang talua ( telor-red ) serta puluhan jenis makanan yang lainnya.
Kawasan Sarilamak ini, telah menjadi pusat penjual Cemilan, yang tidak pernah sepi disinggahi orang yang melakukan perjalanan dari dan ke Pekan baru, serta ke kota-kota lainnya di Provinsi Riau. Terutama bagi pelancong yang berkunjung ke objek wisata Lembah Harau – yang tidak jauh dari tempat itu. Bagi pelancong dan yang melakukan perjalanan tersebut, akan tidak afdhal jika tidak singgah membeli oleh-oleh di sana.
Cemilan Sanjai merupakan makanan pavorit yang banyak diminati konsumen. Selain sanjai biasa, sanjai balado, di tempat-tempat tersebut juga disediakan sanjai bumbu,kripik pisang, pisang salai, dan jenis cemilan kipang-kipangan, serta beragam jenis cemilan lainnya.
Menurut, Yosvita (35), salah seorang pedagang oleh-oleh di sana, mengatakan bahwa dalam sehari ia bisa menghabiskan 150 kg singkong sebagai bahan dasar sanjai dan kacang ganepo .
Pembelinya, selain konsumen yang melakukan perjalanan dari Sumbar ke Riau, permintaan pesanan juga datang dari pedagang-pedagang cemilan asal luar daerah setempat.
Untuk memenuhi permintaan terhadap sanjai dan kripik balado, Yosvita, harus mamakai enam orang tenaga kerja yang membantunya mengolah sanjai dan kripik tersebut. Termasuk juga memenuhi permintaan pedagang- pedangang lainnya – baik di wilayah Kab.50 kota dalam daerah maupun yang di luar daerah Sumbar.
Bagi ibu tiga orang anak ini, usaha kripik balado telah ditekuni sejak masih Sekolah Dasar. Usaha bermula dari ibunya sediri, hingga sekarang Yosvita menjadi pengelola kripik singkong balado profesional.
Dari usaha tersebut, Yosvita,bukan hanya bisa memperbaiki Ekonomi keluarganya saja, akan tetapi ia juga dapat membantu ekonomi beberapa keluarga lainnya. Jika kita mau ,tidak ada kata tidak bisa, pungkasnya.
Penulis. Eka Yahya