PT. GoTo Tbk membukukan rugi bersih Rp40,5 triliun pada 2022. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan Telkomsel yang menanamkan investasinya di perusahaan tersebut, berpotensi menjadi skandal hukum.
“Seperti pernah dialami pengelola dana pensiun Pertamina, yang juga melakukan aksi korporasi dengan membeli saham yang lalu mengalami kerugian”, katanya.
“Yang ujungnya direksi dipidana karena dianggap ada ‘main mata’ dalam investasi 600 miliar rupiah itu,” ungkapnya, Minggu (26/3/2023).
Dikatakannya apa yang dilakukan Telkomsel juga didalilkan sebagai potensi untuk keuntungan.
Aksi korporasi dengan menyuntikkan dana sekitar Rp.6,4 triliun kepada GoTo didalilkan sebagai bagian dari pengembangan bisnis untuk menghasilkan potensi baru.
“Tetapi faktanya yang terjadi justru kerugian baru. Ini bisa menjadi skandal hukum“, ucap LaNyalla.
“Terutama bila dikaitkan dengan keputusan investasi tersebut yang disebut oleh banyak kalangan ada vested of interest melalui keterlibatan sejumlah pihak di lingkaran Telkom, Telkomsel dan GoTo,” urainya.
Ketua Dewan Penasehat KADIN Jatim tersebut berharap pola-pola seperti ini tidak terus terjadi di entitas bisnis yang saham mayoritas dimiliki pemerintah seperti Telkom dan lainnya.
“Jangan sampai perusahaan milik negara terimbas, sehingga negara terpaksa melakukan bailout, atau penyuntikan melalui PMN terus menerus akibat kinerja BUMN yang buruk”, beber LaNyalla.
“Gara-gara aksi korporasi yang menguntungkan pihak ketiga,” pungkas LaNyalla. (*)
Editor: Khairul Ramadan.