KALBAR | redaksisatu.id – GMKI Pontianak mengungkapkan bahwa keberadaan minyak goreng hingga saat ini masih langka di Pasaran, Pemerintah melalui instansi terkait telah lalai dalam menjalankan Tupoksinya.
Bukan hanya menilai Pemerintah lalai, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pontianak melalui Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan, Rio Waku Aprianto mengganggap bahwa Pemerintah tidak bisa memberikan solusi kongkrit terkait hilangnya stok minyak goreng di Pasaran, kalaupun ada harga minyak goreng tersebut diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan.
“Pemerintah lalai dan tidak bisa memberikan solusi kongkrit dalam memastikan ketersediaan minyak goreng bagi rakyatnya,” kata Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan, Rio Waku Aprianto dalam keterangan tertulisnya kepada media www.redaksisatu.id Perwakilan Kalimantan Barat, Kamis 17 Maret 2022, Pukul 19.36 WIB.

Beberapa bulan terakhir ini masyarakat Indonesia masih dihantui oleh langka minyak goreng, baik di Pasar Modern, Pasar Tradisional, Toko dan Warung Kecil.
“Tak terkecuali di Kota Pontianak,” ujar Rio.
Hal ini, kata Rio Waku Aprianto, membuat masyarakat dalam memenuhi salah satu kebutuhan pokok ini harus rela menghemat penggunaan minyak goreng dan bersabar menunggu datangnya pasokan minyak goreng.

“Saya juga bagian dari rakyat terus mengamati dan sudah mencoba mencari minyak goreng di Pasaran, namun hasil yang ada nihil karena minyak goreng selalu habis dan sulit didapatkan,” ungkapnya.
Menurutnya, kelangkaan minyak goreng sudah terjadi hampir 2 bulan terakhir belakangan ini.
“Saya anggap Pemerintah Indonesia telah lalai dalam memastikan ketersediaan minyak goreng bagi rakyatnya. Adapun operasi pasar dan subsidi yang sudah dilakukan Pemerintah sejauh ini belum efektif dalam menjawab kelangkaan minyak goreng ini,” tegas GMKI Pontianak.
GMKI Pontianak, lanjut Rio Waku Aprianto menyampaikan, akan terus memantau langkah dan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah untuk bisa menjamin stok minyak goreng, khususnya di Kota Pontianak.
“Serta mulai bulan April mendatang Umat Muslim akan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, tentunya kebutuhan akan minyak goreng juga semakin meningkat,” tuturnya.
Meskipun demikian, GMKI Pontianak berharap kepada Pemerintah dapat jalan keluar untuk mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng, sehingga tidak membuat keresahan ditengah masyarakat.
“Semoga Pemerintah sebagai pihak yang berwenang dalam menentukan arah dan kebijakan, khususnya Pemerintah Kota Pontianak dapat memberikan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan kelangkaan minyak goreng, supaya masyarakat Kota Pontianak tidak lagi resah dalam memenuhi kebutuhan dapur, serta dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan bahagia dan tenang,” pungkasnya.
Adrian318