spot_img

Siswi SMK Korban Pelecehan Seksual Oknum ASN

Sampit – Terulang kembali oknum ASN (Aparatur Sipil Negara) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap korban siswi SMK inisial EH.

EH siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ia, magang / Praktek Kerja Laoangan (PKL) di Kecamatan Kota Besi Kota Waringin, Kalimantan Tengah.

Korban EH Siswi SMK kelas 12 ini mendapatkan perlakuan tidak senonoh/ pelecehan seksual dari berinisial Y” oknum ASN Kecamatan Kota Besi. Menurut korban EH menceritakan kepada journalistpolice.com. (DPW-SPMI Sampit).

BACA JUGA  Sindikat Pemalsuan Dokumen di Bandar Lampung Berhasil Dibongkar Polisi

Informasi yang berhasil diperoleh media ini bahwa peristiwa dugaan, tindak pidana pelecehan seksual tersebut terjadi pada Selasa 14 Januari 2025, pagi di ruangan kantor kecamatan tempat siswi tersebut magang.

Sebagaimana yang diceritakan EH korban pelecehan seksual tersebut kepada media ini, ketika di konfirmasi dirumahnya

EH didampingi kedua orang tuanya serta beberapa, keluarga dan kerabat korban, Kamis 16 Januari 2025.

BACA JUGA  Kepsek Buka Suara Terkait Wakilnya Ditahan Polisi Karena Pelecehan Seksual

“Pelaku curi-curi kesempatan Pak, di saat suasana kantor masih sepi, karena masih pagi sekira pukul 08.00 WIB, kami berdua pelaku sedang membahas Wifi yang tidak aktif,” ujar EH, Kamis 16 Januari 2025 siang.

Terus pelaku mendekat ke depan saya seraya bertanya, apakah kamu punya peket?, jawab saya tidak punya, terus pelaku mulai kurang ajar tangan pelaku meraba-raba pipi saya,” terangnya.

“Tangan pelaku langsung saya tangkis, kemudian tangan saya dipegang dengan tangan kirinya, kemudian tangan kanannya langsung meremas susu (payudara) saya sebelah kiri,” ungkap korban.

BACA JUGA  Pemerintah Prioritas Program Ketahanan Pangan, Ini Kata Heintje Mandagie!!

“Saya langsung berontak dan marah, tindakan bapak ini akan saya laporkan, pelaku menjawab, pacar kamu boleh, kenapa saya tidak boleh, akhirnya saya berteriak minta tolong serta langsung keluar ruangan,” terang korban.

Lanjutnya, mendengar teriakan saya itu sehingga suasana menjadi ribut, para staf juga berhamburan keluar dan berdatangan mengampiri saya termasuk pak Camat dan Sekcam.

Peristiwa yang baru korban alami tersebut langsung korban laporkan kepada ibu kandungnya melalui telepon seluler, walaupun saat itu menurut korban sempat dilarang Camat untuk melapor kesana kemari. ”Akhirnya ibu saya datang,” tutup korban.

BACA JUGA  Kabar Gembira: Pengecekan Plat Nomor Kendaraan Bisa Pakai Handphone

Ibu korban juga mengatakan, bahwa anaknya trauma berat atas terjadinya peristiwa tersebut, dan diberikan dispensasi pihak sekolah.

Pihak sekolah menyarankan untuk istirahat dirumah, dan tidak lagi melanjutkan PKL atau magangnya, agar tidak menimbulkan trauma, Ujarnya.

Jujur anak saya sekarang kelihatannya masih mengalami trauma dan selalu mengurung diri di dalam kamar,” ungkap ibu korban.

BACA JUGA  Kapolda Jatim Yang Baru Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan di RSAA Malang

Camat Kota Besi ketika mau dikonfirmasi di kantornya tidak berada ditempat, termasuk Sekcamnya, kebetulan sedang istirahat.

Ketika dihubungi melalui telepon seluler aktif tapi tidak diangkat. Kemudian di konfirmasi melalui pesan WhatsApp pun Camat Kota Besi juga tidak meresfon dan terkesan bungkam.

Penelusuran kasus ini pun terus dilakukan awak media. Kepala Sekolah SMK yang bersangkutan ketika dikonfirmasi di kantornya membenarkan adanya dugaan kasus pelecehan seksual tersebut yang dialami anak didiknya.

BACA JUGA  Kasus Penikaman, 3 Pelajar di Bengkulu Berhasil Ditangkap

Pihak sekolah langsung mengambil sikap demi menyelamatkan anak didiknya dari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya, anak didiknya tersebut dijemput dari kantor kecamatan dan diberikan dispensasi untuk istirahat dirumah dan tidak lagi melanjutkan PKL di kantor tersebut.

Kapolsek Kota Besi, Iptu Rochman Hakim ketika dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan pihaknya belum mendapat laporan baik dari korban maupun dari keluarga korban.

“Blm ada laporan ke Polsek pak, Ok pak nnti di konfirm,” jawab Kapolsek singkat, Sabtu 18 Januari 2025 pagi.

BACA JUGA  Dua Organisasi Laporkan Dugaan Penipuan Herbal Az Zikra

Sampai berita ini kami terbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Kotim, terkait kasus tindak pidana Asusila ini, apakah pihak Polres Kotim sudah mengetahui atau belum.

“Saya berharap Kapolres Kotim segera memerintahkah jajarannya untuk jemput bola melakukan penyelidikan terhadap kasus amoral.

Hal ini merusak citra ASN dan merusak masa depan generasi muda penerus bangsa ini,” tegas salah seorang Mantir Adat Dayak enggan dicantumkan nama.

Ia menambahkan “Apa lagi akhir-akhir ini nampaknya kasus asusila sangat marak terjadi di Kabupaten Kotim.

BACA JUGA  Baru di Bangun Jembatan Cidangdeur Dua Bogor Jebol

Setelah Polres Kotim banyak mendapat pujian dan asfirasi berhasil menangkap pelaku, Pemerkosaan yang semula sempat mandek hampir 2 tahun,” terangnya.

“Dan baru-baru ini pula juga Polres Kotim berhasil menangkap pelaku asusila terhadap anak dibawah umur yang pelakunya sama-sama anak dibawah umur di salah satu pondok pesantren di Kota Sampit,” jelasnya.

“Semoga saja Polres Kotim juga berhasil menangkap atau menciduk pelaku tindak pidana pelecehan seksual yang baru terjadi di Kecamatan Kota besi baru-baru ini.

BACA JUGA  Hendra Pemilik Truk "Korban" Penggelapan Beras di Kediri Jatim

Agar pelaku mendapatkan ganjaran sesuai dengan hasil perbuatannya, dan menjadi warning bagi semua pihak yang berotak mesum,” demikan pungkasnya.Sumber Journalist Police – Red.

BACA JUGA  Safari Syawal 1444H, Ketua Komite III DPD RI Kunjungi dan Salurkan Bantuan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img