Telah terjadi peristiwa ledakan di jalur, pelayaran Laut Merah di Lepas Pantai Yaman dilaporkan pada hari Selasa (26/12/2023).
Dua pesawat tak berawak terpantau, sebelum dua ledakan terjadi 5 mil laut dari sebuah kapal yang terletak 50 mil laut sebelah barat Hodeidah di pantai barat Yaman, kata otoritas Operasi Perdagangan Maritim Inggris dalam sebuah siarannya.
Secara terpisah, terdengar bunyi ledakan, dari sebuah rudal nampak dari 4 mil laut, dari kapal 60 mil laut dari Hodeidah, ungkap tim penyelidik.
Atas peristiwa ledakan itu, dilaporkan terjadi 0,5 mil laut dan dari kapal yang sama, kata narasumber.
Hal itu masih belum pasti, apakah insiden tersebut, melibatkan kapal yang sama, dan belum teridentifikasi oleh pihak berwenang, Jelasnya.
Rincian ini bagian muatan atau indikasi hendak kemana kapal tersebut akan berlayar, atau dari mana juga belum dijelaskan.
Namun atas peristiwa itu” kapal dan awak kapal sedang berlayar, laporan yang di himpun selamat.
Pihak tim ivestigasi dari Inggris belum mengatakan, dari mana drone atau rudal, yang dilaporkan ini berasal. Hanya pihak-pihak yang berwenang, belum dapat memberikan jawaban.
Terjadinya Insiden itu terjadi, ketika seminggu setelah Amerika Serikat mengumumkan insiatif keamanan maritim multinasional di Laut Merah. Sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal oleh kelompok Houthi Yaman.
Kelompok Houthi yang didukung oleh Iran, telah menyerang kapal-kapal komersial di wilayah Laut Merah, sejak bulan Oktober beroperasi.
Dalam sebuah kampanye, menurut kelompok tersebut, merupakan wujud solidaritas mereka terhadap warga Palestina”, yang telah terjadi pengepungan oleh Israel di Gaza.
Kelompok ini menyampaikan, pihaknya telah berupaya menyerang kapal-kapal yang dituju,’ untuk Israel dan sebagian kapal yang menuju ke Israel.
Mereka mengingatkan serta bagi perisahaan-perusahaan pelayaran dari manapun agar tidak berurusan dengan pelabuham Israel.
Beberapa perusahaan sebagian menghentikan perjalanannya melalui jalur Laut Merah sebagai tanggapan serangan tersebut.
Sebagian para pelayaran malahan memilih melakukan perjalanan berputar dan lebih jauh hingga mengelilingi Afrika.
Kelompok Houthi telah berjanji dan bersumpah, mereka akan melanjutkan serangan terhadap Israel, sampai negara itu menghentikan konflik di Gaza.
Dan memperingatkan yakni mereka akan menyerang kapal-kapal perang AS, apabila kelompok milisi itu sendiri akan menjadi sasaran.
Kelompok Houthi telah menguasai, sejumlah besar, di wilayah perbatasan Yaman. Setelah tempur bertahun-tahun dan semenjak itu, mereka telah meluncurkan drone dan rudal ke Israel selatan. Dikutip dari Reuters. (Saidi).