Jakarta – Dalam masa jabatan akan berakhir Presiden Jokowi. Ia akan menghabiskan masa pensiun nya di kota Solo Jawa Tengah tempat beliau berasal, (16/10/2024).
Sepanjang perjalanan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sang penulis Saidi Hartono mencatat perjalanan semasa, Ia. Memimpin selama dua periode (sepuluh tahun) lamanya.
Bermula pada pencalonan presiden Indonesia pada tahun 2014-2019) calon presiden Joko Widodo berpasangan Jusuf Kalla. Mereka mengungguli calon presiden Prabowo Subianto – Hatta Rajasa.
Kepemimpinan Jokowi pada awal tahun 2014 hingga 2019, di usung oleh PDI Perjuangan dibawah naungan Megawati Soekarno Puteri, dan di susul oleh partai PKB, PPP, Golkar, Hanura, Nasdem, PKPI, PSI, Perindo.
Sedangkan rivalnya Prabowo Subianto – Hatta Radjasa didukung oleh Partai Gerindra, PBB, PAN, PKS dan sebagainya.
Dalam pemilihan umum Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 53,15%.
Selanjutnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara, sebesar 46,85% sesuai dengan keputusan KPU RI pada 22 Juli 2014.
Kemudian sang penulis menoreh di tahun 2019 – 2024 Jokowi kembali mencalonkan diri, berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin, yang kembali mengungguli rivalnya Prabowo Subianto berpasangan Sandiaga Uno.
Hasil Pilpres 2019: Joko Widodo – Ma’ruf Amin 55,50 Persen, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno 44,50 Persen dikutip dari Kompas.
Penulis membedah dan mengutip karya Darmawan Prasodjo dalam Buku dengan rangkuman, kisah perjalanan seorang bernama Joko Widodo. Calon presiden 2014-2019.
Darmawan Prasodjo menggoreskan melalui karyanya di tulis dalam bentuk buku, tentang perjalanan kisah sang calon Presiden Joko Widodo. Diterbitkan di Jakarta Maret 2020.
“Jokowi Mewujudkan Mimpi INDONESIA”
Mei 2014 di awal musim kemarau kami sedang mengangkasa. Menapak sejarah dengan situasi serba mendesak.
Dsrmawan duduk bersebelahan dengan calon presiden Joko Widodo, di pesawat komersial kelas ekonomi menuju Manado, Sulawesi Utara.
Kami tak banyak waktu. Dalam sebulan berikutnya sampai tanggal 5 Juli 2014, akan digelar debat calon presiden televisi. Salah satunya bertemakan bidang energi. Kata Darmawan.
Ia menambahkan sebelum masuk arena perdebatan, seorang calon presiden harus bersiap supaya tampil mumpuni. Menguasai materi yang akan dibawakan.
Memahami seluk-beluk topik perdebatan, khalayak menunggu datangnya sosok pemimpin baru yang tangkas, cekatan, dan mempunyai visi besar kedepan, kata Darmawan dalam tulisan buku.
Oleh tim kampanye Darmawan ditugaskan untuk memberi masukan, kepada calon presiden Joko Widodo seputar kebijakan di bidang energi.
Menurut Darmawan, selama ini beliau (Jokowi) memang lebih banyak bergelut dengan urusan, tata pemerintahan kota dan ibu kota serta masalah-masalah kewilayahan.
“Sedangkan topik energi, jika bukan asing, merupakan topik yang relatif baru bagi Pak Jokowi, ungkap Darmawan dalam tulisan.
Dalam kegiatan sepanjang masa kampanye, energi seluruh tim ikut terkuras. Tak terkecuali Pak Jokowi.
Didalam pesawat deretan kursi barisan belakang, lelaki yang biasanya selalu energik itu terlelap. Kelelahan.
Darmawan tak jauh darinya. Menunggu giliran menyampaikan paparan, sambil merapikan berkas yang diperlukan.
Tak lama kemudian Pak Jokowi terbangun,’ beliau langsung bertanya. Pada Darmawan. “Kita mau diskusi soal apa, Mas?” Tanya Pak Jokowi. pada Darmawan.
“Masalah energi, Pak. Jawab Darmawan. Darmawan menambahkan, Ada pertambangan, migas, atau listrik. Monggo mau dimulai dari mana….” Tutur Pak Jokowi.
“Bagaimana kalau mengenai listrik dulu, Mas” Tanya Pak Jokowi pada, Darmawan.
“Njih, Bapak. Masalah energi listrik ini adalah masalah yang sederhana untuk dirumuskan dan bisa dicari jalan keluar nya….” jawab lirih Darmawan pada Pak Jokowi. ( Penulis Saidi Hartono Ketua DPD SPMI Bogor Raya).
Bersambung…