REDAKSI SATU – Sebanyak 570 kejadian Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang tercatat dalam 6 bulan pertama tahun 2025. Data ini diungkapkan langsung oleh Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto pada saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Kapuas 2025, di Lapangan Jananuraga, Mapolda Kalbar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Pontianak, pada Senin 14 Juli 2025, pagi.
Pipit Rismanto menjelaskan, selama periode semester 1 tahun 2025 terjadi 570 kejadian Lakalantas yang mengakibatkan 209 korban jiwa, 335 orang luka berat, dan 651 orang luka ringan.
“Tingginya angka kecelakaan dan korban jiwa di Kalbar dalam 6 bulan terakhir mencerminkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah,” sindir Kapolda Kalimantan Barat.

Mantan Dirtipidter Mabes Polri itu menilai, bahwa peristiwa Lakalantas tersebut menjadi penyumbang utama tingginya kecelakaan. Menurut Pipit, Lalu lintas jalan merupakan urat nadi pergerakan manusia, barang dan jasa yang sangat vital bagi kehidupan sosial dan ekonomi. Namun demikian, di balik dinamika tersebut terdapat ancaman besar jika aturan lalu lintas diabaikan.
“Kepatuhan lalu lintas bukan hanya soal mematuhi rambu-rambu, tetapi menyangkut nyawa manusia dan masa depan bangsa,” ujar Kapolda.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Polda Kalbar kembali menggelar Operasi Patuh Kapuas 2025 selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli.

Dalam operasi ini, sebanyak 510 personel diterjunkan, terdiri dari 120 personel Polda Kalbar dan 390 personel dari Polres jajaran. Operasi ini merupakan bagian dari agenda nasional Polri dalam rangka meningkatkan disiplin berlalulintas dan menekan angka kecelakaan.
Operasi ini difokuskan pada pencegahan dan penindakan terhadap tujuh jenis pelanggaran lalulintas yang berpotensi besar menyebabkan kecelakaan fatal, yaitu: Menggunakan ponsel saat berkendara, Pengendara di bawah umur, Berboncengan lebih dari satu orang, Melebihi batas kecepatan, Tidak menggunakan helm SNI dan sabuk pengaman, Pengemudi dalam pengaruh alkohol serta Berkendara melawan arus.
Kapolda Kalbar menegaskan pentingnya pelaksanaan operasi ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam menjaga keselamatan masyarakat di Jalan.
“Operasi ini bukan semata penindakan, tapi juga edukasi. Kita ingin membangun budaya tertib berlalu lintas sebagai bagian dari peradaban masyarakat yang maju dan beradab, karena menjaga keselamatan berlalu lintas adalah kewajiban semua pihak”, tegas Pipit Rismanto.
Kapolda Irjen Pol Pipit Rismanto juga mengingatkan seluruh personel agar melaksanakan tugas dengan pendekatan yang humanis, profesional, dan tidak arogan.



