Lampung | redaksisatu.id – Paska banjir baru bisa dilakukan pendataan, bahwa ada 578,5 hektar sawah di enam Desa di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan, rusak cukup parah terendam air bah. 27/12/2021.
Paska banjir, data yang berikan oleh KUPT TPH Perkebunan Legiyem,S.PKP Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan pada awak media redaksisatu.id pada Senin 27/12/2021.
Paska banjir, hujan yang turun sejak Sabtu 25/12/2021 hingga malam Minggu, banyak lahan pesawahan yang masih tergenang air, akibatnya lahan persemaian dan lahan sawah yang sudah ditanami padi terendam air.
Sejak hujan hingga paska banjir debit air diareal pesawahan warga masih cukup tinggi, kedalaman airnya masih mencapai 60 cm, sementara saat hujan turun tempo hari ketinggian air mencapai 250 cm.
Desa – desa yang masih tergenang air diantaranya, Desa Banyumas areal persemaian 96 hektar 20 Hari Setelah Semai (HSS) dan luas lahan 6 Hari Setelah Tanam (HST) yang terendam air.
Paska banjir Desa Sinar Pasmah mengalami genangan air cukup luas, luas lahan persemaian padi yang terendam air banjir sebanyak 160,5 hektar, 7 sampai 15 Hari Setelah Semai (HSS), untuk lahan yang sudah ditanam tidak ada.
Untuk Desa Beringin Kencana luas lahan pembibitan ada 72 hektar sawah yang digenangi air hujan dan 7 sampai 15 Hari Setelah Semai, hingga kini belum surut, sedangkan untuk luasan areal yang sudah ditanami tidak ada.
Paska banjir Desa Way Gelam ada 154 hektar areal, Hari Setelah Tanam (HST) masih tergenan air, dan tidak ada lahan persemaian yang terkena banjir.
Sementara untuk Desa Rawa Selapan terdapat 10 hektar lahan persemaian 15 Hari Seteh Semai (HSS) dan tidak ada lahan sudah ditanam yang tergenang air.
Legiyem menjawab, saya hanya menyampaikan laporan ke Kabupaten saja mas, “ujarnya, pada awak media redaksisatu.id.tanpa ada penjelasan lain.
Dan Parlan (45) warga Desa Rawa Selapan, Suyitno (54) warga Desa Beringon Kencana, kesemua dari mereka mengharapkan ada konpensasi dari pemerintah.(RS/Sai)