spot_img

Pabrik Ekstasi di Markas Ormas Medan

MEDAN– Redak satu.id
Jalan Kantil di kawasan markas ormas AMPI Medan biasanya tidak banyak bicara. Malam-malamnya tenang, hanya sesekali terdengar deru kendaraan atau tawa kecil dari warung kopi di tikungan. Tapi, Jumat malam (25 Juli 2025), keheningan itu pecah. Sirene meraung, suara tembakan menggetarkan udara, dan puluhan polisi bersenjata lengkap mengepung sebuah bangunan markas ormas AMPI -yang selama ini dianggap biasa saja oleh warga Maimun.

Tidak ada yang menyangka, bangunan tempat nongkrong anggota ormas itu ternyata menyimpan rahasia kelam. Bukan sekadar tempat ngumpul, markas itu ternyata disulap menjadi pabrik ekstasi rumahan (home industry ekstasi).

Drama Penggerebekan dan Pelarian Tragis
Penggerebekan berlangsung sekitar pukul 23.00 WIB. Warga yang semula heran mendadak panik. Riska Nadhira (24), salah seorang saksi mata, menggambarkan malam itu dengan jelas.

“Tiba-tiba ada suara tembakan. Kaget kali kami. Baru sadar ternyata polisi gerebek markas ormas itu. Nggak nyangka sama sekali,” katanya.

Di tengah kepanikan, seorang pria berinisial “S”, mencoba kabur lewat pintu belakang dan nekat meloncat ke sungai yang berada di belakang rumahnya. Tapi upaya kabur itu justru menjadi akhir hidupnya. Esok siangnya, Sabtu (26/7), jasadnya ditemukan mengambang tak jauh dari lokasi, setelah sebelumnya dikabarkan hilang.

“Dikira lolos, rupanya sudah jadi mayat. Ditemukan pukul  dua siang,” lanjut Riska.

 Paman Turut Diciduk, Warga Pertanyakan Penangkapan
Dalam operasi itu, polisi tak hanya mengamankan mereka yang berada di dalam bangunan, tapi juga seseorang berinisial M—yang tak lain adalah paman Riska. Penangkapan itu mengundang pertanyaan besar. Menurut keluarga, M bukan bagian dari jaringan narkoba, melainkan hanya seorang tukang parkir.

“Om saya kerja parkir di Warkop Multatuli. Malam itu cuma mau nyetor ke si ”S”, yang juga Bos  parkir. Tapi polisi tidak menghiraukannya, Om saya malah ditangkap dan belum pulang sampai sekarang,” keluh Riska.

BACA JUGA  Setelah Diprotes Perbup No 05 Tahun 2022 Ditunda

Menurutnya, M memang tidak mau kabur karena merasa tidak bersalah. Kejadian ini memunculkan dugaan bahwa ada warga yang hanya ikut terseret, bukan pelaku sebenarnya.

 Mayat Ditemukan Anak-anak Sungai.
Penemuan mayat ”S” menambah nuansa dramatis. Lurah Aur, Fahreza Ksatria, membenarkan bahwa jasad ditemukan oleh anak-anak yang tengah bermain di tepi sungai.

“Mereka melihat ada mayat, terus lapor ke kepling (Kepala Lingkungan ) dan Bhabinkamtibmas. Setelah dicek, benar itu ”S”, yang kabur pas penggerebekan,” katanya.

Diduga, saat melompat ke sungai, kepala S membentur batu sehingga ia langsung tak sadarkan diri dan tenggelam.

 Markas Ormas, Tapi Produksi Ekstasi?
Terbongkarnya produksi narkoba di dalam markas ormas tentu mengejutkan banyak pihak. AMPI, yang selama ini dikenal sebagai organisasi kepemudaan yang legal, kini harus menghadapi sorotan tajam.

“Kami pikir itu cuma tempat ngopi anak ormas. Rupanya dalamnya bisa jadi pabrik ekstasi. Ngeri kali,” ujar salah satu pemuda yang ikut menonton dari kejauhan.

Polisi belum merilis hasil lengkap penggerebekan, termasuk jumlah barang bukti atau status hukum orang-orang yang diamankan. Namun, garis polisi masih terpasang hingga berita ini diturunkan. Lokasi kejadian kini menjadi pusat perhatian warga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

spot_img