ABU DHABI – OPEC dalam waktu dekat positif permintaan terhadap minyak mentah bumi, secara global akan mengalami kenaikan diperkirakan 3 Persen.
Melemahnya pasokan minyak mentah, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atau organisasi negara pengekspor minyak bumi.
Pasar menghadapi pada minggu penting yang juga telah mencakup, menjelang pemilu presiden Amerika Serikat (AS).
Kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dan kandidat Partai Republik, Donald Trump, bersaing ketat dalam jajak pendapat menjelang Pemilu pada Selasa (5/11).
Terkait hal ini OPEC+ sangat positif terhadap permintaan minyak bumi dalam jangka pendek dan jangka panjang, kata Sekretaris Jenderal Haitham Al Ghais pada acara industri energi di Abu Dhabi pada hari Senin, dilansir dari Reuters.
“Ada beberapa tantangan, tetapi gambarannya tidak seburuk yang dikatakan sebagian orang,” kata Ghais.
Ghais menambahkan bahwa apa yang disebut puncak permintaan, tidak akan terjadi selama ekonomi global terus tumbuh.
Ghais mengatakan kelompok produsen minyak itu optimis terhadap ekonomi global, dengan memperhatikan pertumbuhan di AS dan Cina, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan 5%.
Masih sangat baik untuk negara sebesar Cina, bahkan jika pertumbuhannya mencapai 10% pada tahun-tahun sebelumnya.
Ia juga menegaskan kembali tentang pandangannya, bahwa permintaan tidak akan mencapai puncak dalam waktu dekat.
Hal ini mengingatkan saya pada semua pembicaraan, tentang pasokan minyak bumi meningkat beberapa tahun lalu.
Meningkatnya pasokan tidak pernah terjadi sebelumnya dan dunia kian bertumbuh dalam tahap level tertinggi,” katanya.
OPEC+ memperkirakan permintaan akan terus tumbuh dan berkembang untuk, periode yang lebih lama daripada yang diperkirakan oleh lembaga.
Seperti Badan Energi Internasional, yang memperkirakan penggunaan minyak bumi akan mencapai puncaknya pada dekade ini.
OPEC dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, telah memangkas pasokan untuk mendukung pasar.
Ghais berbicara sehari setelah kelompok itu mengatakan, mereka telah sepakat untuk menunda rencana peningkatan produksi minyak pada bulan Desember selama satu bulan.
Dengan alasan tekanan ke bawah pada pasar minyak akibat melemahnya permintaan, dan meningkatnya pasokan di luar kelompok. Dilansir dari Reuters – Red.