Iklan
BerandaNASIONALMantan Aktivis Eksponen Angkatan 66 Bersuara

Mantan Aktivis Eksponen Angkatan 66 Bersuara

Mantan aktivis Eksponen Angkatan 66, dan kini sebagai Korwil Gerakan Jalan Lurus Jabodetabek dan juga mantap Korwil Sumatera Sedulur Jokowi, Jansen Leo Siagian pada pagi hari ini Ahad (03/03/2024) menyampaikan kepada Media ini beberapa alasan mengapa mendukung Ganjar Pranowo (GAMA). 
Menurut Leo sapaan akrabn mantan aktivis 66, berawal dari tahun 2012 yang lalu, di mana saat itu Jokowi dan Ahok diajukan sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)
Ketika itu mereka para Relawan yang bergabung di pasukan akar rumput yang terkenal dengan “”Kotak-kotak” telah menilai bahwa pasangan Jokowi – Ahok ini adalah “Calon Pemimpin” yang punya integritas dan dedikasi yang sangat mumpuni dan bisa dibanggakan untuk kemajuan Ibu kota DKI Jakarta.
Menurut Leo, Jokowi yang mantan Walikota Solo itu, adalah orang pekerja keras, jujur dan bersih, saat itu berdasarkan tingkat kinerja, Jokowi di nilai sangat bagus mampu membangun Kota Solo dalam  2 Periode menjabat.
Sementara Ahok BTP yang mantan Bupati  Bangka dan juga saat itu Anggota DPR.RI di nilai sebagai orang yang tegas, berani, disiplin, jujur dan bersih.
Berangkat dari sekilas profil Ke dua  figur tersebutlah akhirnya Jansen Leo Siagian dan kawan-kawannya mendukung pencalonan Jokowi Basuki Tjahyo Purnama yang lebih dikenal dengan nama Ahok.
Menilik dari latar belakang tersebut akhirnya Jansen Leo Siagian bersama relawan lainnya menjagokan pasangan tersebut dengan terus mengkampanyekan agar paslon Joko dan Ahok terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.
“Syukur Alhamdulillah, puji Tuhan, Haleluya,. Orang yang kami dukung ini pun, berhasil menang di Pilkada DKI Jakarta,. Yah, jadilah Jokowi dan Ahok dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di Ibukota negara RI tahun itu,” terang Leo.
Kembali Leo memaparkan, pada tahun 2014, saat akan ada pertarungan untuk kandidat Pilpres/ Cawapres, di mana Jokowi ternyata bersedia maju menjadi Calon Presiden yang berpasangan dengan pak Jusuf Kala (JK) sebagai Cawapresnya.
Dikatakan Leo, ia dan para Relawan Kotak-kotak pun kembali bersatu padu mendukung paslon Jokowi – JK bersama puluhan para organ Relawan yang mendukung pasangan Capres ini.
“Hasilnya, lagi-lagi kami merasa puas dan bangga, karena jagoan kami, Jokowi – JK berhasil menang, terpilih dan dilantik-lah mereka menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019,” ungkap Leo.
Masih menurut Leo, ia dan bersama beberapa rekan seperjuangannya, mendapat informasi bahwa Jokowi akan kembali bertarung pada Pilpres 2019 sebagai inkamben.
Menurut Leo, seperti biasa, ia dan kawan-kawan kembali menjadi salah satu motor untuk pakde Jokowi maju lagi di Pilpres 2019-2024, yang berpasangan dengan Prof Kyai H M. Amin.
“Dan Paslon yang kami dukung ini pun berhasil memenangkan Pilpres 2019 – 2024 itu,” ujarnya.
Dengan kemenangan tersebut maka Jokowi dan K H. M Amin pun sah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019 – 2024 – yang masa jabatan tersebut akan berakhir pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Menjelang tahun 2024 tepatnya pada bulan Oktober 2023, mulai lah pihak KPU membuka tahapan pendaftaran Capres/ Cawapres RI periode 2024 – 2029.
Dikatakan Leo, sudah jelas untuk Pilpres 2024 ini, pakde Jokowi sudah harus lengser ke prabon – tidak bisa ikut lagi karena UU membatasi hanya untuk 2 periode menjabat.
Akhirnya pada tgl 25 Oktober 2023, Jam 10.00 Wib, Paslon Capres/ Cawapres saat Ganjar Pranowo dan Prof Mahfud MD mendaftar di KPU.RI. kami dengan beberapa sobat lama termasuk sahabat lama saya, Gus Soleh Mz, spontan menyambut dengan sangat gembira.
Seperti yang dipaparkan Leo kepada Media ini, selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB. sore harinya, Jansen Leo Siagian mengajak beberapa teman Relawan untuk berkumpul, bersatu mendukung Ganjar – Mahfud (GaMa) dan langsung pihaknya mengadakan acara tumpengan di Monas dan sekaligus mendeklarasikan pembentukan Relawan Pasukan Akar Rumput Ganjar Mahfud atau *PakarGaMa.
Dikatakan Leo, pada saat deklarasi itu, pihaknya juga didukung oleh beberapa kawan Relawan, hingga yang hadir saat itu ada berjumlah sekitar 100 orang.
“Kami bersuka-ria bersama dan dihibur oleh Reog Ponorogo di seputaran patung-kuda dekat Monumen Nasional (MONAS).
aktivis
Kembali Leo memaparkan, ” MENGAPA KAMI HARUS MENDUKUNG GAMA..? *
Berdasarkan beberapa alasan akhirnya secara TerusTerang, Leo menceritakan, bahwa jauh jauh hari, beberapa bulan sebelum adanya pendaftaran di KPU, Pakde Jokowi sudah ada memberi sinyal dan selalu menyebut-nyebut “rambut-putih” Ganjar adalah sebagai orang yang pantas dan layak menjadi Presiden RI periode 2024 – 2029 mendatang.
Lanjut Leo, ditambah lagi demikian banyaknya rekam jejak digital seperti TikTok, YouTube, Instagram, berita koran, tayangan Tv dan lainnya yang menyiarkan statement pakde Jokowi tentang sosok Ganjar Pranowo tersebut.
Apalagi, ternyata Ganjar pun dipasangkan dengan Prof DR Mahfud MD sebagai Cawapres-nya.
“Klop sudah Paslon itu sangat ideal dan serasi, karena pak Prof Mahfud MD adalah figur pejabat senior yang bersih, jujur, tegas dan cukup berani melawan para sindikat mafia dan oknum-oknum Aparat Penegak Hukum (APH) yang selalu menjadikan Industri Hukum “Wani Piro” di negeri ini,” terang Leo.
Dikatakan Leo, Prof Mahfud MD adalah sosok pejabat yang sangat mumpuni untuk upaya penegakan supremasi hukum, pemberantasan mafia dan membersihkan jajaran APH yang kotor.
“Ternyata,. Yah, TERNYATA dan TERBUKTI,  bahwa di belakangan hari,. menjelang akhir-akhir  pendaftaran para Capres dan Cawapres di KPU, Oooh, pakde Jokowi justru membelot, melarikan diri dan berbohong kepada publik,” ungkap Leo dengan kesal.
Bahkan menurut Leo, Jokowi malah cawe cawe, nepotisme demi anaknya, Gibran menjadi Cawapres yang dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Bahkan pakde Jokowi dengan entengnya, cuek-bebek meninggalkan partai yang selama ini mendukung, membesarkan dan menjadikannya orang nomor satu di republik ini.
Ditambah lagi, dengan pongahnya, pakde Jokowi malah berkampanye, bagi-bagi BLT, Sembako, demi kemenangan anaknya Gibran menjadi Cawapres.
“Ironisnya,. Segala peraturan hukum di KPU, di MK, UU dan TAP MPR pun ditabraknya, dengan sewenang-wenang semua dirubah sesuai seleranya,” sebut nya.
Masih menurut Jansen Lei Siagian, dunia perpolitikan pun jadi heboh, gonjang ganjing dan kacau-balau dibuatnya.
Akibat dari ulah ugal-ugalan pakde Jokowi, akhirnya para pakar hukum & Tata Negara, dosen, guru-besar, ulama, budayawan, seniman, aktivis dan para Mahasiswa pun mulai bersuara lantang menantang, bahkan turun ke jalan.
“Berunjuk rasa, demo dan membuat terpecah- belahnya warga masyarakat, Inilah sikon yang kita rasakan di negeri kita hingga saat ini, Cukup mengkhawatirkan..!” ungkap Leo.
Menurut mantan aktivis eksponen 66, Leo, kini hampir setiap hari berdasarkan situasi perkembangan berbagai aksi penolakan Pemilu Curang menggema di mana mana.
Dikatakan Leo lagi, akibat dari semua hal tersebut, bahkan kini muncul pula wacana untuk pemakzulan Jokowi, Lengserkan Jokowi, Turunkan Jokowi.!!!
“Yach, semoga saja tidak akan terjadi lagi amuk massa alias people power – seperti di era Reformasi ’98 yang tentu saja akan bisa memakan banyak korban jiwa dan harta benda akibat dari gontok-gontokan..!!!” keluh Siagian.
Sumber : (jsleosiagian – mantan aktivis
Eksponen Angkatan ’66 — Korwil GJL Jabodetabek). #GerakanJalanLurus
(Zoelnasti)
BACA JUGA  Mantan Kades Siap Dukung Edwar Setiawan Jadi Bupati

Trending

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.