Bandung, Redaksi Satu – Wakil Wali Kota Bandung Erwin, telah menjalani pemeriksaan di Kejari Kota Bandung.
Menurut sumber yang terhimpun dalam pemeriksaan nya Wakil Wali Kota Bandung, dirinya bukan sebagai tersangka, ia masih menjadi saksi atas perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan wewenang pada tahun 2025.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin bersama tiga saksi lainnya, dari ASN dan swasta turut dimintai keterangan atas dugaan perkara tersebut.
Lantas bagaimana rekam jejak orang nomor dua di Kota Bandung ini?.
Dengan menempuh pendidikan hingga S3 di dunia pendidikan, Erwin serius mencari ilmu yang dimana ia tercatat ikut Program Doktoral lImu Pendidikan Universitas Islam Nusantara.
Sebelumnya, ia lulus dari SMA Yodhatama, lalu kemudian melanjutkan S1 di Manajemen Ekonomi Universitas Pasundan dan Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Islam Nusantara.
Pendidikan non-formal juga dijalani Erwin di Kaderisasi Pesantren Kader Penggerak NU, di Ponpes Miftahul Huda Al Musri Cianjur, Madrasah Kader Nahdlatul Ulama di PBNU.
Kuliah Harokah Fikroh dan Amaliah Aswaja An-Nahdliyah Uninus, serta pendidikan dan pelatihan kader Mubaligh di Yayasan Assyakur.
Menjadi Ketua PKB di Bandung
Dalam organisasi dan perpolitikan, ia punya jalan panjang dimana sempat menjadi Pembina Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia, Ketua Pagar Nusa Kota Bandung, Wakil Ketua HPN Jawa Barat.
Lalu, menjadi Sekum Garda Bangsa Jawa Barat, dan hingga saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Bandung.
Sempat Jadi Anggota DPRD
Mengawali karir sebagai pengusaha selama lebih dari dua dekade (1991-2011), Erwin memahami tantangan yang di hadapi dunia usaha, khususnya UMKM.
Keinginannya untuk berkontribusi lebih luas pada masyarakat, membawa terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2019, ia terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Bandung, dan bertugas di Komisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat.
Sebagai anggota legislatif, Erwin dikenal sebagai sosok yang turun langsung ke masyarakat, berdialog dengan warga, dan memastikan kebijakan yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi publik.
Selain itu, kiprahnya sebagai penceramah ke islaman semakin memperkuat, integritasnya dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis. (Wendi).
