REDAKSI SATU – Ari Saputra selaku Ketua Umum DPD IMM Kalbar melalui M. Fikri Bagus Pratama menilai bahwa 10 (sepuluh) tahun masa Pemerintahan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) sudah banyak melakukan serangkaian pembangunan infrastuktur, namun masih banyak pula ketimpangan yang terjadi di tingkat daerah di berbagai sektor.
Persoalan tersebut sampaikan langsung oleh M. Fikri Bagus Pratama selaku Bendahara Umum IMM Kalbar saat dimintai tanggapannya terhadap 10 tahun masa Pemerintahan Presiden Jokowi, Kamis 1 Agustus 2024.
Bendahara Umum IMM Kalbar, Fikri Bagus Pratama menjelaskan bahwa tepat pada tanggal 30 Juni 2024 memasuki 1 (satu) dekade kepemimpinan Jokowi. Dalam satu dekade kepemimpinan Jokowi banyak melakukan serangkaian pembangunan infrastuktur mulai dari transportasi, jalan tol, bendungan hingga bisa berjalanannya proyek IKN (Ibu Kota Nusantara), walaupun kita tahu bahwa pembangun infrastuktur tidak merata di setiap daerah.
“Masih banyak ketimpangan yang dirasakan di daerah-daerah mulai dari segi pendidikan, kesehatan, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang merosot,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, lanjut Fikri menyebut, Aspek pertambangan yang merugikan lingkungan hidup, hutang negara melambung hingga tembus 8,3 kuadriliun, lemahnya pemberantasan korupsi yang membuat KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) semakin meningkat setiap tahunnya, bahkan pembangunan dinasti politik Jokowi melalui nepotisme sangat merusak semangat kompetensi sehat dalam demokrasi elektoral.
Menurut IMM Kalimantan Barat, bahwa hari ini masih banyak asumsi masyarakat yang tidak bisa di jawab oleh Jokowi dan para kroni-kroninya, dengan waktu yang sedikit ini seharusnya Jokowi harus terus mementingkan kepentingan masyarakat dengan semua aspek yang belum tercapai dan terpenuhi.
“Ini menjadi refleksi kita bersama untuk Indonesia ke depannya,” pungkasnya.
Editor: Adrianus Susanto318