REDAKSI SATU.ID|JAKARTA- Hasil kajian yang telah disampaikan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) hendaknya menjadi ‘warning’. Azmi Hizaqi selaku LAKSI (Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia) mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar tak mengganggap remeh dan mencurigai hasil temuan tersebut, Rabu (02/02).
Hal tersebut berkaitan dengan adanya hasil penyingkapan data 198 Pondok Pesantren (Ponpes) di Indonesia yang terafiliasi jaringan teroris.
LAKSI pun menilai BNPT tak bermaksud menyudutkan ponpes apalagi tendensi Islamofobia. Oleh karenanya maka pernyataan kepala BNPT mengenai adanya pondok pesantren yang diduga terpapar jaringan terorisme menjadi target “warning”. Sesuai hasil kajian bagi pemangku kebijakan supaya lebih serius dalam memberikan perhatian terhadap isu terorisme.
Pernyataan dari Komisaris Jenderal Polisi Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H selaku Kepala BNPT beberapa waktu lalu yang kita saksikan layaknya patut di dukung dan apresiasi oleh kita semua, sebab ancaman terhadap kedaulatan negara bisa terjadi kapan saja. maka dari itu, perlunya antisipasi paham dan ideologi terorisme di perlukan kerja sama semua pihak agar kita tidak mudah terjebak dan terpancing dengan ideologi dan paham dari kelompok terorisme ini.
LAKSI yakin Kepala BNPT memiliki data akurat dan tepat dalam melakukan pemetaan, pantauan terhadap ancaman dari kelompok radikal tersebut.
Pernyataan Kepala BNPT disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung MPR/DPR, disitulah kita dapat menilai bahwa ada ancaman yang serius bagi generasi penerus bangsa, apabila negara salah dalam menerapkan konsep dan strategi dalam penanggulangan terorisme ini, taruhannya adalah kedaulatan negara dan jiwa manusia.
Kedepannya, LAKSI berharap, jangan ada lagi korban jiwa melayang akibat kelompok terorisme, layakya Kepala BNPT mengingatkan kita semua untuk terus berhati-hati terhadap kelompok terorisme ini yang memiliki banyak motif dalam menyebarkan paham ideologinya.
Saat Kepala BNPT telah mengeluarkan pernyataan tersebut mestinya hal itu dapat dijadikan masukan bagi masyarakat dalam memilih ranah pendidikan sehingga tak salah dalam memilih Ponpes. pastinya BNPT telah memantau, mempetakan dan analisa secara objektif dan mendalam terhadap jaringan dari kelompok terorisme. Masyarakat diminta agar tak lengah dan phobia terhadap informasi yang disampaikan oleh Kepala BNPT.
LAKSI meminta agar masyarakat tak perlu mempolitisasi isu yang berkembang sehingga menyudutkan BNPT seolah-olah menaruh stigma dan framing terhadap Ponpes. Masyarakat pun dapat memahami kinerja BNPT saat ini yang memang ditugaskan oleh negara untuk melaksanakan penyusunan kebijakan, strategi dan program nasional di bidang penanggulangan terorisme.
Selain itu juga koordinasi instansi Pemerintah berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme.
(Azmi Hidzaqi/Ardhi)