REDAKSISATU.ID – Harga beras Medium Bulog di Kalimantan Barat menjadi sorotan, pasalnya harga beras Medium Bulog di Pasar-pasar Kota Pontianak dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
Penjualan harga beras Medium Bulog diatas HET tersebut terungkap berdasarkan pantauan langsung di lapangan dan pengakuan pemilik Toko Pasar Teratai Jeruju, 14 Februari 2023.
Toni salah satu pemilik Toko yang menjual beras, mengatakan bahwa dirinya tidak ada menjual beras Bulog. Dia mengaku hanya menjual beras Sulawesi Makasar, Pare-Pare.

“Kami beli dari salah satu grosir Rp10.500, maka saya jual Rp11.500,” ungkapnya.
Menurut Syafarahman Ketua Umum Asosiasi Lentera UMKM, Seyogyanya beras Medium Bulog tidak boleh dijual melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu 9.950 per Kilogram.
“Karena beras Medium Bulog itu merupakan Beras bersubsidi, pengalihan Subsidi BBM ke Pangan,” ujarnya.
Persoalan tersebut pun disayangkan oleh Ketua Umum Asosiasi Lentera UMKM. Ia menilai pihak Bulog Kalimantan Barat justru tidak mendukung pihaknya yang sudah bekerja mengikuti aturan dan Undang-undang untuk menekan inflasi.
“Kami di kebiri dari awalnya pengambilan tak terbatas, namun hari ini kami di batasi hanya 1,5 ton saja. Sedangkan pengusaha Cina bisa mengambil dengan skala besar,” tandas Syafarahman.
Ketua Umum Asosiasi Lentera UMKM juga menyebut, Bulog Kalbar diduga takut dengan para mafia beras, sehingga lebih menjual beras Medium ke Pengusaha yang tidak taat aturan dan menyebabkan Harga Eceran di atas HET.
“Apakah kehadiran kami dalam menyukseskan program Pemerintah adalah batu sandungan Mafia Beras yang diduga sudah terkorelasi dengan Bulog,” sindirnya.
Ia menegaskan, tidak seharusnya Bulog Kalbar takut dengan para Mafia, karena Bulog adalah instrumen Pemerintah.
“Ngak boleh kalah dengan Mafia. Saatnya Bulog Kalbar bersih-bersih dan betul-betul mengabdi kepada Bangsa dan Negara ini, bukan mengabdi pada Mafia,” tegasnya.
Editor: Adrianus Susanto318