BerandaBeritaGus Miftah Mundur, Presiden Prabowo Diminta Mengangkat Staf Khusus Kepresidenan

Gus Miftah Mundur, Presiden Prabowo Diminta Mengangkat Staf Khusus Kepresidenan

Jakarta – Pasca pengunduran diri Gus Miftah dari jabatannya sebagai, Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, (9/12/2024).

Sejumlah kalangan meminta Presiden Prabowo untuk mengangkat Staf atau Utusan Khusus Presiden RI Bidang PKL dan UMKM.

Untuk membantu Presiden dalam membina, melindungi dan lakukan pemberdayaan PKL dan UMKM.

BACA JUGA  Usulan Hak Angket Merembet ke Isu Menggulingkan Jokowi

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia(PPDI), Siswadi MBA kepada Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr Ali Mahsun Atmo, M.Bioemed.

Menurut Siswadi, sebuah keniscayaan mengingat Indonesia, harus sukses jemput puncak bonus demografi 2030.

Preseden Buruk Realitas Gunung Es 

Sementara itu Ali Mahsun mengemukakan, kenyataan Gus Miftah, Pejabat negara utusan khusus Presiden RI yang menghina PKL penjual es teh merupakan preseden buruk.

BACA JUGA  Kronologi Kecelakaan Pesawat PK-SMH milik PT SAM Air

Dari realitas puncak gunung es, perlakukan tidak manusia kepada PKL, yang kerap terjadi di seluruh Indonesia. Bahkan tidak jarang terjadi kekerasan fisik oleh aparat.

Mengingat Presiden Prabowo Subianto diberbagai kesempatan tegas menyampaikan: “Saya lebih hormat dan bangga ke PKL. Bahkan nyatakan PKL itu mulia dan halal rezekinya”.

Lebih dari itu, kata Ali Mahsun yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), Presiden Prabowo Subianto salah satu misi besarnya adalah menghilangkan kemiskinan dari Indonesia.

BACA JUGA  Ditjen AHU Resmi Turunkan Peraturan Status WNI

Sebagaimana yang dialami puluhan juta PKL di negeri ini. Oleh karena itu, negara harus hadir toalitas berpihak ke PKL yang ditangani secara khusus.

Urgensi Staf/Utusan Khusus Presiden RI Bidang PKL dan UMKM

“Guna mewujudkan hal tersebut dan tidak terulang kembali preseden buruk ke PKL, yang sudah berlangsung sejak Indonesia merdeka.

Ketua Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Siswadi MBA mengusulkan kepada Presiden Prabowo untuk mengangkat Staf atau Utusan Khusus Presiden RI Bidang PKL dan UMKM,” ujar Ali Mahsun.

BACA JUGA  Kemenhan RI Gelar Sosialisasi Bela Negara di Kota Pontianak 

“PKL itu mencari sesuap nasi, halal dan mulia nafkahi keluarga, sekolahkan anak-anak generasi bangsa. Punya harga diri, harkat dan martabat kemanusiaan, punya hak yang sama.

Dengan semua warga negara, punya hak yang sama dengan pejabat negara, yang dilindungi dan dijamin Pancasila dan UUD 1945.

Karenanya tak boleh direndahkan apalagi dihina oleh siapa pun dan, dalam bentuk apa pun,” kata Ketua Umum KERIS ini.

BACA JUGA  Jelang Pelaksanaan Pemilu 2024, Asmawa Tosepu Apel Siaga Minggu Tenang

Hal tersebut disampaikan Ali Mahsun, sosok dokter yang sudah 13 Tahun (2011-2024) berjuang dan mengabdi untuk PKL dan Ekonomi Kawulo Alit Indonesia dalam Agenda NGOPI ALA KAWULO ALIT dengan Tema:

“Resik-Resik, Mundur Selangkah, Dan Lompat Jauh Ke Depan” pada Jumat (6/12/2024) di PG Center’s Jakarta (Jl. Cempaka Putih Timur VII No. 8 Jakarta Pusat.

Pada acara ini Hj Sofiatun Gudono, Ketua Dewan Kehormatan Kawulo Alit Indonesia (KAI) memberikan pengarahan. Wartawan senior, Ali Akbar Soleman Batubara.

BACA JUGA  Pesan: Adian Napitupulu Pemerintah, Segera Membangun Infrastruktur Air Bersih

Pada acara itu juga memberikan pandangan dan apresiasi atas perjuangan dan pengabdian dr Ali Mahsun Atmo, M. Biomed selama 13 tahun (2011-2024) untuk PKL dan Ekonomi Kawulo Alit Indonesia.

Hadir juga pimpinan organisasi usaha dan ekonomi rakyat. Diantaranya dari KERIS, Aljamin, GBN, HIPOLI, PANDAWAKARTA, AMTI, FSMN, GSN, APKLI, BisnisToday, Forbis Jateng Jabodetabek, Paguyuban Pasar Induk Kramatjati. (**SPMI – RED~ Saidi**).

BACA JUGA  Seluruh Desa Dari Bogor Bimtek ke Bali Kuras Puluhan Milyar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.