Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, terus berupaya menyalurkan CSR dari perusahaan. CSR swasta merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk menekan atau mengurangi angka kemiskinan.
Kabid Pemerintahan Pembangunan Manusia Bapedda–Litbang Bengkulu Selatan, Rendra Febrianto mengatakan, perhatian CSR atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) kepada masyarakat bukan hanya untuk kegiatan konsumtif.
“Maka dari itu kita harus jemput bola, dengan cara melakukan pendekatan kepada perusahaan–perusahaan, yang ada di Bengkulu Selatan ini untuk menyalurkan CSR nya,” ujar Kabid.
“Bisa dengan cara mendatangi perusahaan, dan mengajukan proposal kegiatan, seperti pemasangan listrik gratis, sampai pembuatan sarana sanitasi yang baik di permukiman masyarakat,” bebernya.
Data dari Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP), jumlah perusahaan di Bengkulu Selatan tidak mengalami perubahan, yakni 1.235 perusahaan.
Jumlah tersebut termasuk perusahaan yang investasi Rp 1 miliar, Rp 500 juta dan di bawah Rp 500 juta.
Rendra mengaku pihaknya akan tetap melakukan pendekatan dengan perusahaan- perusahaan.
Agar pihak perusahaan lebih terbuka berkenan dengan kekuatan pendanaan Corporate Social Responsibility atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP).
“Bagi perusahaan yang enggan melakukan penyaluran CSR. Penerapan sanksi mulai dilakukan tahun 2022,” ucap Rendra
Kalau yang aktif menyalurkan dana Corporate Social Responsibility, dan melaporkan datanya dengan kami, artinya terdata dengan kami.
“Apapun bentuknya yang diberikan, maka akan kita apresiasi bahkan diberikan penghargaan,” tutup Rendra. (Q-74/MCBS)