REDAKSI SATU – Aliansi Pemuda Kalimantan Barat melakukan Aksi Damai Bela Palestina di Bundaran Digulis Untan Pontianak, Minggu 18 Agustus 2024. Dalam Aksi tersebut, ratusan massa Aksi menyampaikan 5 (lima) poin pernyataan sikap yang menginginkan perdamaian dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina.
Ratusan massa Aksi dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kalbar Bela Palestina, terpantau membawa Baleho yang bertuliskan Merdeka Indonesia Merdeka Palestina dan pamflet bertuliskan Free Free Palestina.
Koordinator Aksi (Korlap) Aliansi Pemuda Kalbar Bela Palestina, Sugeng Prabowo menyampaikan, bahwa Genosida penjajah Israel terhadap Palestina sampai saat ini masih terjadi. Penjajahan yang dilakukan Israel dikabarkan telah menewaskan setidaknya 40.000 lebih Masyarakat Palestina dan melukai lebih dari 92.000 masyarakat Palestina. Penjajah Israel juga telah melakukan 3.486 pembantaian dan menyebabkan 1,9 juta masyarakat Palestina harus mengungsi.
“Kita semua tentu menginginkan perdamaian dan Kemerdekaan bagi bangsa Palestina, sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alenia pertama yang berbunyi Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” kata Sugeng Prabowo.
Maka dari itu, lanjut Koordinator Aksi mengatakan kami Aliansi Pemuda Kalbar Bela Palestina menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan ketertiban dunia dan mendukung agar segala penjajahan di dunia dihapuskan, terkhusus penjajahan yang terjadi di Palestina.
2. Mendukung Pengadilan HAM Internasional untuk menindak segala pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penjajah Israel, serta memberikan sanksi yang sekeras-kerasnya.
3. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Kalimantan Barat untuk terus memberikan tekanan kepada penjajah Israel melalui boikot terhadap semua produk yang terafiliassi kepada Israel, sebagai andil bangsa Indonesia dalam gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan pemberian Sanksi) yang telah merebak di berbagai penjuru dunia.
4. Mengajak Mahasiswa dan Pelajar di Kalimantan Barat secara khusus untuk bergabung dalam gerakan Solidarity for Justice in Palestine (SJP) sebagaimana yang telah berkembang di negara-negara lain, dan memunculkan solidaritas tersebut di kampus dan sekolah masing-masing.
5. Mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk terus bergerak, bersuara dan berdoa sebagai usaha mewujudkan kemerdekaan Palestina dengan kemampuannya masing-masing.
Selain itu, salah satu massa saat menyampaikan Orasinya dalam Aksi Bela Palestina tersebut juga menekankan bahwa Aksi Bela Palestina yang dilakukan tersebut bukan soal agama, tetapi justru lebih pada rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama umat manusia.
“Dimana dalam peristiwa tersebut, bahkan termasuk anak-anak juga jadi korban pembunuhan,” ujarnya.
Editor: Adrianus Susanto318