REDAKSISATU.ID – Material tanah longsor menimun sebagian Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada hari Senin 6 Maret 2023, sekitar Pukul 11.15 WIB.
Bupati Kabupaten Natuna Wan Siswandi mengatakan tanah longsor yang menutupi Kampung Genting yang berada di kaki bukit itu disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi selama 4 (empat) hari berturut-turut belakang ini.
“Saat banjir surut, warga beramai-ramai membersihkan rumahnya, naas saat itu tanah longsor langsung menghantam warga yang sedang gotong royong,” ungkap Wan Siswandi kepada Wartawan di kediamannya, Senin.

Siswandi menyebut, untuk informasi awal yang meninggal ada 50 orang, dan sudah ditemukan 10 kantong jenazah.
Pada kesempatan ini, Bupati Kabupaten Natuna Wan Siswandi pun menyampaikan dukacita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk para korban dan para keluarga korban.
“Inalillahi wa innalillahi rojiun, kabar duka itu saya terima sekitar Pukul 12.00 siang dan langsung mengadakan rapat bersama Forkopimda dan sejumlah kepala OPD Pukul 13.00 WIB,” tuturnya.

Dikutip dari beberapa media, setelah Rapat selesai, meskipun ombak di laut Natuna Utara dikabarkan mencapai 6 meter, tetapi Bupati bersama unsur Forkopimda, Kepala OPD, BPBD Kabupaten Natuna dan Kodim 0318/Natuna turun langsung menyerahkan bantuan kepada para korban lainnya yang terdampak.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menghimbau kepada Masyarakat agar selalu waspada mengingat identitas hujan masih tinggi di seluruh wilayah Natuna. Terlebih Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan.
Untuk relokasi Masyarakat, Bupati belum bisa memastikan karena harus melihat dulu situasi tanah longsor tersebut. Sebab hingga sekarang tidak ada signal Handphone.
Sementara itu, berdasarkan laporan pendahuluan dari Plh Komandan Koramil 06/Serasan, Sersan Mayor (Serma) Rahmansyah Saragih, mengungkapkan kronologi kejadian pada Pukul 11.15 WIB terjadi tanah longsor besar di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke Jalan Raya.
Saat ini, menurut Rahmansyah, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.
“Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil dievakuasi,” ujarnya.
Tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Warga yang mengungsi di antaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.
Editor: Adrianus Susanto318