spot_img
BerandaNASIONALSultan Nilai Pemerintah Disorientasi Politik Pangan

Sultan Nilai Pemerintah Disorientasi Politik Pangan

Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menilai kebijakan pemerintah membentuk Badan Cadangan Logistik Strategis sebagai disorientasi politik pangan di tengah ancaman krisis pangan dan energi global.

Hal ini diungkapkan Mantan Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin, merespon pemerintah membentuk Badan Cadangan Logistik Strategis yang akan diatur dengan Peraturan Presiden tentang Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional Melalui Pengembangan Kawasan Food Estate (lumbung pangan).

“Yang pertama saya kira sudah terlalu banyak lembaga yang merupakan bagian dari struktur kementerian maupun lembaga non kementerian yang diberikan kewenangan untuk melakukan produksi dan ketahanan pangan nasional. Bahkan pemerintah sudah melakukan holding company dengan kehadiran Badan pangan Nasional yang menjadi induk dari semua BUMN terkait urusan pangan”, ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Kamis (06/10).

BACA JUGA  Pemikiran Kembalikan Bank Konvensional ke Aceh Melalui Revisi Qanun LKS Keliru dan Salah 

Kementerian Pertanian, kata Sultan, juga sudah memiliki Badan Ketahanan pangan. Jadi penambah badan cadangan logistik ini menjadi sangat tidak efisien dan tidak tepat bagi sistem birokrasi ketahanan pangan nasional.

“Sebenarnya Politik pangan kita ini strateginya mau diarahkan ke mana dan untuk siapa? Dan apakah kehadiran berbagai badan pangan dengan konsep food estate itu sudah sesuai kebutuhan atau relevan untuk diterapkan dalam sistem pertanian kita”, tanya Senator asal Bengkulu itu.

Lebih lanjut Sultan mengusulkan agar pemerintah sebaiknya memaksimalkan peran dan fungsi peningkatan produksi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dari kementerian dan lembaga yang ada saat ini. Kementerian pertanian dan Bulog sudah cukup baik melakukan peran itu, cuman memang masih dibutuhkan peningkatan kinerja produksi dan distribusi.

BACA JUGA  Panglima TNI Dampingi Presiden RI Hadiri Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI Tahun 2024

“Saya kira sistem Produksi pangan kita hanya perlu diberikan sentuhan teknologi, insentif modal dan mekanisme pasar yang berpihak pada petani. Sehingga Pemerintah tidak perlu melakukan segmentasi lahan dan kemudian menerapkan sistem ketahanan pangan yang eksklusif dan tidak cukup mampu memberdayakan masyarakat petani setempat”, tutupnya.

Diketahui, Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis diputuskan dalam rapat perkembangan food estate yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/10)

BACA JUGA  Kepada Fernando Warga Adukan PLBN Yang Mangkrak Sejak 2020

Siaran pers
Wakil ketua DPD RI
Sultan B Najamudin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses